GEOGRAFI NEWS

GEOGRAFI NEWS : Geografi memiliki cabang ilmu, antara lain; geografi sosial, geografi ekonomi, geografi budaya, geografi politik, geografi fisik, geografi regional dan geografi teknik. GEOGRAFI NEWS : Pengertian geografi dalam arti sempit adalah ilmu tentang bumi GEOGRAFI NEWS : Geografi dalam arti luas adalah ilmu yang mempelajari tentang perbedaan dan persamaan fenomena geosfer dari sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan. GEOGRAFI NEWS : Geografi memiliki 3 pendekatan, yaitu ; 1. pendekatan ekologi atau lingkungan, 2. pendekatan regional complex atau kewilayahan, 3. pendekatan spatial atau keruangan. GEOGRAFI NEWS : Geografi menerapkan 4 prinsip dasar, yaitu; 1. prinsip distribusi, 2. prinsip interelasi, 3. prinsip diskripsi dan 4. prinsip korologi. GEOGRAFI NEWS : geografi mengkaji 2 jenis objek, antara lain ; 1. objek material, 2. objek formal. GEOGRAFI NEWS : konsep geograf ; konsep jarak, konsep letak, konsep interaksi, konsep pola, konsep aglomerasi, konsep keterjangkauan, konsep defferensiasi area, konsep topografi.

Senin, 19 Juli 2010

BIOSFER

BAB I
BIOSFER
Mengapa kita mempelajari biosfer?
Biosfer merupakan objek material geografi yang keragamannya banyak
dipengaruhi oleh faktor-faktor geografi, baik faktor fisik maupun nonfisik.
Kita harus bisa menjaga dan melestarikan keragaman yang ada dalam
biosfer dengan cara memahami dan menganalisis fenomena-fenomena yang
ada dalam biosfer.
Faktor yang mempengaruhi persebaran Flora dan Fauna, antara lain;
1. Kondisi geologi
2. Kondisi iklim
3. Ketinggian tempat
4. Mahluk hidup lain
Kerusakan flora dan fauna Konservasi
Kata kunci: biosfer, flora, fauna, persebaran flora fauna
dipengaruhi
berpengaruh
terhadap
saat ini terjadi
diperlukan
tindakan
Peta Konsep
Flora dan fauna di dunia Flora dan fauna di Indonesia
2 Geografi SMA / MA Kelas XI
A FENOMENA BIOSFER
1. Pengertian Fenomena Biosfer
Amatilah jenis-jenis makhluk hidup yang ada di sekitar Anda!
Identifikasikan ciri-cirinya! Adakah perbedaan dengan tempat lain?
Dapatkah Anda menyebutkan perbedaan tersebut? Mengapa?
Ingat dan renungkan kembali bahwa hal tersebut merupakan
suatu fenomena yang dipelajari dalam objek ilmu geografi.
Perhatikan Gambar 1.1 sebagai bahan kajian!
Pada Gambar 1.1 tampak
suatu lingkungan tempat tinggal
yang terdiri atas pekarangan
dan bangunan rumah. Lingkungan
tempat tinggal tersebut
merupakan suatu ruang di
mana dalam ruang tersebut
terjadi saling interaksi, interrelasi,
dan saling ketergantungan
antara komponen satu
dengan yang lain. Tanaman
yang tumbuh di pekarangan
memerlukan tanah sebagai
media tumbuh, memerlukan sinar matahari dan udara untuk kelangsungan
hidupnya, bahkan sering pula memerlukan manusia
untuk merawatnya. Semua komponen ini saling berinteraksi sehingga
terjadi proses yang saling memengaruhi. Hal inilah yang dipelajari
dalam geografi.
Anda tentunya telah memahami macam-macam objek material
ilmu geografi dalam kelas X. Coba Anda ingat kembali materi
tersebut! Berbagai fenomena geosfer antara lain litosfer, pedosfer,
atmosfer, serta hidrosfer. Fenomena-fenomena tersebut adalah objek
material geografi yang merupakan fenomena fisik di permukaan
bumi, sedangkan dalam kelas XI Anda akan mempelajari fenomena
yang berkaitan dengan makhluk hidup yang ada di permukaan bumi.
Anda dapat mengawali pemahaman tentang fenomena geosfer
dengan memahami dahulu tentang pengertian fenomena. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, fenomena adalah hal-hal yang dapat
disaksikan dengan panca indra serta dapat diterangkan dan dinilai
secara ilmiah, sehingga yang mencirikan fenomena adalah ”dapat
dinilai dan diterangkan secara ilmiah”.
Gambar 1.1 Tempat tinggal manusia dan
lingkungannya
Sumber Encarta Ensiklopedia, 2006
Geografi SMA / MA Kelas XI 3
Berdasarkan ciri fenomena tersebut Anda dapat menguraikan
dan menjelaskan arti dari objek material geografi yaitu ”fenomena
geosfer”. Segala gejala yang berkaitan dengan bumi dapat dijelaskan
secara ilmiah. Penjelasan dari fenomena geosfer tersebut dalam
geografi dapat dilakukan melalui 3 pendekatan yaitu pendekatan
keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah, ingat kembali
ketiga pendekatan tersebut!
Coba Anda sebutkan dan jelaskan fenomena-fenomena geosfer
yang telah dipelajari dengan menggunakan ketiga pendekatan
tersebut! Setelah Anda memahami tentang fenomena geosfer,
amatilah apakah ada ketergantungan di antara makhluk hidup
dengan lingkungan fisiknya? Untuk lebih jelasnya cermati fenomena
berikut!
Revolusi Industri yang terjadi pada tahun 1800-an di beberapa
kota besar di Inggris telah menyebabkan terjadinya seleksi alam
terhadap sekelompok ngengat. Ketika Revolusi Industri belum terjadi
banyak dijumpai ngengat dengan warna cerah dan berbintik-bintik
hitam (corak seperti lumut yang menempel di pohon), sehingga
apabila ngengat tersebut hinggap di pohon dapat menyamarkan bagi
pemangsanya. Namun ketika Revolusi Industri terjadi di mana jelaga
telah mengubah warna pepohonan serta bangunan maka saat itu
yang banyak dijumpai adalah ngengat dengan warna kehitaman,
sedangkan ngengat berwarna cerah selanjutnya diketahui banyak
dijumpai di daerah pedesaan.
Fakta di atas merupakan salah suatu contoh fenomena biosfer
yang secara panca indra dapat dilihat dan dapat dianalisis secara
jelas. Berkembangnya ngengat yang berwarna kehitaman pada saat
Revolusi Industri adalah salah satu bentuk seleksi alam. Spesies
tersebut adalah spesies yang mampu bertahan dengan kondisi
lingkungan saat itu karena warnanya yang kehitaman sesuai dengan
jelaga dapat menyamarkan bagi pemangsanya. Sedangkan ngengat
dengan warna cerah lebih mudah dimakan pemangsa karena
warnanya yang menonjol di antara lingkungan yang penuh jelaga.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, pengertian biosfer adalah
lapisan tempat hidup (habitat) makhluk hidup yang meliputi lapisan
litosfer, hidrosfer, dan atmosfer, di mana ketiganya saling
berinteraksi membentuk suatu tempat ditemukannya kehidupan di
bumi.
4 Geografi SMA / MA Kelas XI
2. Lapisan Biosfer
Di sekitar kita ada tiga jenis makhluk hidup yang menempati
permukaan bumi. Ketiga jenis makhluk hidup tersebut adalah
manusia, hewan, dan tumbuhan. Namun dalam kajian geografi,
pembahasan mengenai manusia dipisah secara tersendiri yaitu
dalam antroposfer.
Setelah cukup mengerti mengenai fenomena biosfer, marilah kita
pelajari ”lapisan biosfer”. Telah dikemukan di atas bahwa biosfer
adalah lapisan hidup sehingga pada lapisan ini merupakan lapisan
paling dinamis karena objeknya yang berupa makhluk hidup, di
mana makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Berdasarkan pengertian biosfer maka pertanyaan yang timbul
adalah bagaimana perbedaan biosfer dan objek biologi? Seperti yang
telah kita kenal selama ini bahwa biologi merupakan suatu ilmu
yang mempelajari tentang keadaan dan sifat makhluk hidup
(manusia, hewan, dan tumbuhan). Amatilah gambar proses pertumbuhan
tanaman kelapa berikut!
Pada Gambar 1.2 tampak bahwa tanaman kelapa mengalami
pertumbuhan dari biji sampai dewasa. Tanaman kelapa juga
mempunyai struktur batang, daun, dan jenis akar yang khas. Halhal
yang merupakan ciri fisik, sifat biologis, dan pertumbuhan pada
tanaman kelapa tersebut yang dipelajari dalam biologi.
Tanaman kelapa selain mengalami proses-proses biologis, juga
memerlukan tempat yang sesuai sebagai tempat tumbuh dan
berkembang. Hal ini bisa juga disebut dengan persebaran tanaman,
di mana kelapa banyak tumbuh di daerah pantai. Hal inilah yang
dipelajari tentang makhluk hidup di dalam geografi.
Berdasarkan gambar dan analisis tersebut dapat disimpulkan
bahwa yang mencirikan suatu ilmu adalah cara menganalisis objek
kajiannya. Pada materi biologi cenderung mengkaji makhluk hidup
Sumber: Dunia Tumbuhan, Tira Pustaka
Gambar 1.2 Pertumbuhan tanaman kelapa
Geografi SMA / MA Kelas XI 5
Tugas Kelompok
(anatomi dan fisiologi), sedangkan geografi dalam mengkaji makhluk
hidup dengan menggunakan tiga pendekatan, yaitu keruangan,
kelingkungan, dan kewilayahan.
Pantai merupakan lingkungan yang tepat bagi pertumbuhan
kelapa. Dinamika yang terjadi di pantai memengaruhi pertumbuhan
kelapa. Persebaran kelapa banyak dipengaruhi oleh air laut, kelapa
yang tua jatuh dan terseret ombak sehingga terombang-ambing di
lautan sampai akhirnya kelapa akan dihempaskan kembali di pantai.
1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan tiga sampai empat
orang!
2. Buatlah kliping yang berisikan tentang fakta-fakta yang dapat
menunjukkan perbedaan antara ilmu biologi dan geografi!
3. Buat kesimpulan apa perbedaan antara ilmu biologi dan
geografi!
4. Kumpulkan hasilnya kepada Bapak/Ibu guru untuk dinilai!
B PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA
DI PERMUKAAN BUMI
Pernakah Anda mencoba memikirkan mengapa pohon pinus hanya
dapat kita jumpai di daerah pegunungan, sedangkan pohon jati banyak
kita jumpai di dataran rendah? Mengapa pohon berdaun oranye
keemasan (pohon oak) tidak bisa kita jumpai di Indonesia dan mengapa
di daerah gurun hanya kaktus yang dapat tumbuh?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, akan lebih baik apabila
Anda terlebih dahulu melakukan kegiatan berikut!
1. Bentuklah kelompok diskusi dengan temanmu!
2. Lakukan pengamatan terhadap persebaran tanaman secara mikro
dengan melakukan perjalanan dari daerah dataran tinggi
(pegunungan) yang paling dekat dengan tempat tinggal kalian
menuju dataran rendah!
3. Lakukan pengamatan terhadap macam tanaman yang tumbuh,
apabila pada ketinggian tempat tertentu sudah tidak ditemui
tanaman tersebut maka catatlah pada ketinggian tempat berapa
tanaman tersebut mulai tidak dapat dijumpai!
6 Geografi SMA / MA Kelas XI
4. Lakukan seterusnya hingga kalian mendapatkan perbedaan yang
jelas!
5. Diskusikan dengan kelompokmu, faktor-faktor apa saja yang
menyebabkan perbedaan persebaran tanaman tersebut!
Catatan:
1. Pengamatan dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan
bermotor untuk efisiensi.
2. Sebagai pembanding atau tips memilih tempat pengamatan yang
mudah, Anda bisa memilih lokasi di gunung. Coba Anda daki
sebuah gunung dengan ketinggian di atas 2.500 m dpl! Amatilah
jenis dan ketinggian tanamannya di sepanjang jalur pendakian!
3. Ketinggian tempat dapat diukur dengan menggunakan GPS
(Geography Position System), altimeter, atau melalui peta topografi,
apabila keduanya tidak bisa didapat maka kalian dapat melakukan
wawancara dengan penduduk atau langsung mencari tugu
ketinggian tempat.
Bagaimanakah hasil diskusi Anda? Terdapat persebaran tumbuhan
secara nyata seiring dengan perbedaan ketinggian tempat bukan?
Fenomena tersebut merupakan fenomena yang terjadi di lingkungan
mikro, lalu bagaimanakah persebaran flora dan fauna di seluruh dunia
ini? Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi persebaran flora
dan fauna di muka bumi, yaitu kondisi geologi, iklim, ketinggian tempat,
dan faktor biotik.
1. Pengaruh Kondisi Geologi terhadap Persebaran Flora dan Fauna
di Dunia
Anda tentunya tidak mengira bahwa bumi kita ini menurut
beberapa teori dahulu terdiri atas satu benua besar dan satu samudra,
namun karena adanya gaya endogen yang sangat kuat maka benua
yang besar itu menjadi terpisah. Pecahan benua ini yang sering
disebut sebagai puzzle raksasa. Apabila Anda perhatikan peta dunia
maka Benua Afrika dan Amerika selatan dapat digabungkan menjadi
satu sesuai dengan pola garis pantainya.
Keanekaragaman flora fauna di permukaan bumi ini diperkirakan
sesuai dengan perkembangan bumi dalam membentuk
benua (kontinen) menurut Teori ”Apungan” dan ”Pergeseran Benua”
yang disampaikan oleh Alfred Lothar Wegener (1880-1930).
Kurang lebih 265 juta tahun yang lalu, bumi hanya terdiri atas
satu benua besar yang disebut ”Pangaea”dan satu samudra besar
”panthalassa”, karena adanya tenaga endogen benua besar itu
terpecah membentuk Benua Eurasia di bagian utara (Amerika Utara,
Eropa, Asia bagian utara, dan Asia bagian tengah) dan Gondwana
Geografi SMA / MA Kelas XI 7
di bagian selatan (Amerika Selatan, Afrika, India, Australia, dan
Antartika). Adanya pergeseran benua yang terus berlangsung akibat
tenaga endogen, kurang lebih 20 – 50 juta tahun yang lalu Afrika
dan Asia selatan bergabung dengan Eurasia, sedang Australia
memisahkan diri dengan Antartika. Proses pemisahan benua-benua
tersebut menyebabkan terpisah pula flora dan fauna saat itu.
Keanekaragaman dan persebaran flora dan fauna bumi
selanjutnya juga dipengaruhi oleh adanya periode glasiasi (periode
pencairan es) dan periode interglasial (periode kering yang panjang)
yang menyebabkan banyak jenis flora dan fauna berevolusi dan
suksesi akibat adanya perubahan musim tersebut.
2. Pengaruh Faktor Iklim terhadap Persebaran Flora dan Fauna di
Dunia
Bagaimana hasil pengamatan yang telah Anda lakukan pada
jenis-jenis tanaman di daerah dataran rendah sampai tinggi!
Mengapa jenis-jenis tanaman tersebut bisa berbeda? Apakah perbedaan
tersebut juga terjadi pada dunia binatang?
Keberadaan flora dan fauna mutlak dipengaruhi oleh iklim
untuk berbagai proses pertumbuhan maupun perkembangannya.
Dapatkah Anda menjelaskan bagaimana faktor iklim berpengaruh
terhadap flora dan fauna?
Space Info
Fauna di Afrika mempunyai kesamaan dengan fauna di India. Padahal
diketahui kedua tempat tersebut dipisahkan oleh samudra dan gurun kurang
lebih selebar 3.200 km.
Beberapa ahli berpendapat bahwa hal tersebut bisa terjadi sesuai dengan “Teori
Apungan Benua”. Pada saat Pangea terpecah, Afrika dan India hanyut dengan
membawa serta flora fauna yang ada, di antaranya pada saat itu terdapat spesies
leluhur kerbau dan badak masa kini.
Dua daratan tersebut tetap terpisah dalam waktu yang lama namun kemudian
keduanya bertabrakan dengan benua Eurasia sehingga mulai saat itu yang terjadi
adalah terbentuk jembatan darat antara keduanya yaitu daratan Arab dan Asia
sehingga memungkinkan terjadinya migrasi fauna di antaranya gajah, kucing
besar, dan mamalia kecil.
Seiring dengan berjalannya waktu dan berjalannya berbagai proses endogen
dan eksogen, lambat laun terjadi penghalang alami di antara keduanya yaitu
gurun pasir yang luas serta Laut Merah dan Laut Arab maka selanjutnya spesiesspesies
yang ada di masing-masing tempat berkembang dan beradaptasi sesuai
dengan lingkungannya.
8 Geografi SMA / MA Kelas XI
Suhu dan kelembapan udara berpengaruh terhadap proses
perkembangan fisik flora dan fauna, sedangkan sinar matahari
sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk fotosintesis dan metabolisme
tubuh bagi beberapa jenis hewan. Angin sangat berperan dalam
proses penyerbukan atau bahkan menerbangkan beberapa biji-bijian
sehingga berpengaruh langsung terhadap persebaran flora.
Kondisi iklim yang berbeda menyebabkan flora dan fauna
berbeda pula. Di daerah tropis sangat kaya akan keanekaragaman
flora dan fauna, karena pada daerah ini cukup mendapatkan sinar
matahari dan hujan, keadaan ini berbeda dengan di daerah gurun.
Daerah gurun beriklim kering dan panas, curah hujan sangat sedikit
menyebabkan daerah ini sangat minim jenis flora dan faunanya.
Flora dan fauna yang hidup di daerah gurun mempunyai daya
adaptasi yang khusus agar mampu hidup di daerah tersebut.
3. Pengaruh Ketinggian Tempat terhadap Persebaran Flora dan
Fauna
Pernahkah Anda mendaki sebuah gunung? Jika belum pernah
cobalah, namun harus dengan perencanaan yang matang! Fokuskan
kegiatan, pada pengamatan terhadap kondisi lingkungannya yaitu
jenis dan ciri-ciri tanamannya! Amati juga perubahan suhu
udaranya di beberapa titik ketinggian!
Gunung merupakan salah satu daerah yang secara mikro bisa
kita amati adanya keterkaitan antara ketinggian tempat dengan jenis
flora dan fauna. Di gunung semakin ke atas maka suhu udaranya
akan semakin turun.
Ahli klimatologi dari Jerman yang bernama Junghunn membagi
habitat beberapa tanaman di Indonesia berdasarkan suhu, sehingga
didapatkan empat penggolongan iklim sebagai berikut.
a. Wilayah berudara panas (0 – 600 m dpal).
Suhu wilayah ini antara 23,3 ºC – 22 ºC, tanaman yang cocok
ditanam di wilayah ini adalah tebu, kelapa, karet, padi, lada,
dan buah-buahan.
b. Wilayah berudara sedang (600 – 1.500 m dpal)
Suhu wilayah ini antara 22 ºC – 17,1 ºC, tanaman yang cocok
ditanam pada wilayah ini adalah kapas, kopi, coklat, kina, teh,
dan macam-macam sayuran, seperti kentang, tomat, dan kol.
c. Wilayah berudara sejuk (1.500 – 2.500 m dpal)
Suhu wilayah ini antara 17,1 ºC – 11,1 ºC, tanaman yang cocok
ditanam pada wilayah ini antara lain sayuran, kopi, teh, dan
aneka jenis hutan tanaman industri.
Geografi SMA / MA Kelas XI 9
d. Wilayah berudara dingin (lebih 2.500 m dpal)
Wilayah ini dijumpai tanaman yang berjenis pendek, contoh:
edelweis.
4. Pengaruh Faktor Biotik terhadap Persebaran Flora dan Fauna
Pernahkah Anda memerhatikan kehidupan burung-burung liar
di sekitar tempat tinggal Anda? Bagaimanakah burung tersebut
mendapatkan makanan?
Burung sebagian besar memakan biji-bijian yang dihasilkan oleh
tanaman. Anda dapat memperhatikan di lingkungan tempat tinggal,
perhatikan tanaman yang banyak didatangi burung saat tanaman
tersebut berbuah.
Pohon beringin merupakan salah satu tanaman yang disukai
burung. Burung-burung tersebut memakan biji beringin yang telah
matang, lalu burung tersebut tanpa sadar ternyata telah menyebarkan
tanaman beringin melalui biji yang masuk ke dalam tubuh
burung lalu keluar bersama kotorannya. Pencernaan burung ternyata
tidak mampu memecah kulit keras biji-biji tertentu sehingga biji
tersebut keluar bersama kotoran. Biji yang keluar bersama kotoran
tersebut apabila berada di habitat yang cocok akan tumbuh menjadi
tanaman baru.
Suatu daerah akan semakin rendah suhunya seiring dengan meningkatnya
ketinggian tempat daerah tersebut. Rata-rata kenaikan 100 m ketinggian tempat
maka akan mengalami penurunan 0,5 °C.
Space Info
Gambar 1.3 Klasifikasi iklim menurut Junghunn
Ilustrasi: Taufiq
Hampir tidak ada tanaman budidaya
Hutan tumbuhan industri, sayuran, kopi,
teh, kina
Tembakau, jagung, kapas, coklat, kopi,
kina, sayuran, padi, teh.
Panas Kelapa, tebu, karet, padi
Sedang
Sejuk
Dingin
600
1.000
1.500
2.500
10 Geografi SMA / MA Kelas XI
Aktivitas burung dalam rangka memenuhi kebutuhan makanannya
ternyata bisa menjadi agen penyebar tanaman tertentu.
Kemampuan burung dalam menyebarkan tanaman ini seringkali
sampai dengan jarak berkilo-kilometer.
Selain burung, ada pula beberapa hewan tertentu yang ternyata
secara tidak sadar menjadi agen penyebar tanaman tertentu. Tupai
dalam aktivitas makannya seringkali mengumpulkan biji kenari atau
biji baran untuk ditimbun terlebih dahulu agar terkumpul kemudian
baru dimakan. Biji yang sudah tertimbun kenyataan tidak semua
termakan oleh tupai, sehingga biji tersebut akan tumbuh menjadi
tanaman baru di tempat tersebut.
1. Persebaran Flora di Permukaan Bumi
Pelajari kembali Teori Apungan Benua! Carilah beberapa sumber
yang bisa mendukung teori tersebut! Berdasarkan teori tersebut,
Anda tentu sudah bisa memahami mengapa jenis flora dan fauna
suatu daerah bisa sama padahal daerahnya terpisah jauh. Lalu
bagaimana persebaran flora yang ada di permukaan bumi saat ini?
Bumi merupakan planet yang sangat berbeda dengan planetplanet
yang ada dalam tata surya kita. Interaksi antara massa
daratan, samudra, dan atmosfer menghasilkan beraneka ragam
bentang alam serta iklim dunia yang bervariasi. Kekuatan interaksi
tersebut menghasilkan beraneka ragam bioma atau suatu komunitas
vegetasi yang mempunyai kemampuan adaptasi sama terhadap
lingkungan regional. Berikut ini merupakan persebaran flora di
permukaan bumi yang diklasifikasikan dalam beberapa bioma.
a. Bioma Tundra
Bioma tundra mempunyai karakteristik iklim regional yang
sangat ekstrim dengan suhu rata-rata rendah, bersalju, dan
mempunyai musim panas yang pendek. Jenis vegetasi yang
Sumber: www.radford.edu
Gambar 1.4. Bioma tundra
Tundra
Geografi SMA / MA Kelas XI 11
tumbuh adalah lumut yang membentuk suatu hamparan yang
luas atau sering disebut sebagai ”hamparan bantalan”. Jenisjenis
lumut tersebut yaitu dark red, rumput kipas, dan lain-lain.
Tersebar di kutub utara dan di Pegunungan Alpine.
Perhatikan Gambar 1.4! Coba perkirakan iklim regional pada
daerah tersebut? Di mana terdapat bioma seperti gambar
tersebut? Pernahkah Anda melihatnya di Indonesia?
b. Bioma Taiga atau Hutan Boreal
Bioma taiga terletak di kawasan beriklim subartik dengan
iklim yang sangat dingin dan musim panas yang sangat pendek.
Kisaran temperatur antara suhu rendah dan suhu tinggi sangat
besar. Tersebar di Skandinavia, Rusia Timur, Amerika Utara,
dan beberapa di kawasan Asia Utara.
Amati Gambar 1.5 tersebut! Berdasarkan gambar tersebut,
tentunya Anda dapat menyimpulkan jenis vegetasi apa yang
hidup dalam bioma taiga? Jenis vegetasi yang mendominasi
adalah jenis vegetasi konifer (tumbuhan berdaun jarum), di
antaranya picea, abies, pinus, dan larix.
c. Bioma Hutan Iklim Sedang
Gambar 1.5 Bioma Taiga
Sumber: www.radford.edu
Gambar 1.6 Bioma hutan iklim sedang
Sumber: www.runet.edu
Taiga
Hutan iklim
sedang
12 Geografi SMA / MA Kelas XI
Ciri khas dari bioma hutan iklim sedang adalah warna daun
yang berwarna oranye keemasan. Hal ini disebabkan karena
pendeknya hari sehingga merangsang tanaman menarik klorofil
dari daun sehingga diisi pigment lain.
Jenis vegetasi yang tumbuh adalah quercus (oak), acer
(maple), castanea dan lain-lain. Tersebar di Eropa Barat, Eropa
Tengah, Asia Timur (Korea dan Jepang) dan Timur Laut
Amerika. Vegetasi jenis ini hanya dapat ditemui di Benua Eropa
serta Asia Timur, karena vegetasi ini hidup pada kawasan
subtropis dengan iklim semi selama enam bulan serta mengalami
musim gugur saat musim kering sampai musim dingin.
d. Bioma Hutan Hujan Tropis
Dapatkah Anda mengenali Gambar 1.7? Tentunya Anda
sudah sangat kenal dengan jenis hutan tersebut, baik secara
langsung maupun melalui gambar. Gambar 1.7 menunjukkan
jenis hutan hujan tropis yang berada di Sumatra/Kalimantan.
Indonesia merupakan salah satu negara terbesar yang masih
mempunyai hutan hujan tropis selain Brazil, Afrika bagian barat,
dan Madagaskar.
Hutan hujan merupakan bioma paling kompleks, jumlah
dan jenis vegetasinya sangat banyak dan bervariasi, keadaan
itu disebabkan oleh iklim mikro yang sangat sesuai bagi
kehidupan berbagai jenis tumbuhan. Iklim hutan hujan tropis
dicirikan dengan musim hujan yang panjang, suhu udara, dan
kelembapan udara tinggi. Terdapat beberapa lapisan vegetasi
dalam hutan hujan, yaitu sebagai berikut.
1) Lapisan vegetasi yang tingginya mencapai 35-42 m, dan
daunnya merupakan ”kanopi” (payung) bagi vegetasi di
bawahnya.
Gambar 1.7 Bioma hutan hujan tropis
Sumber: www.runet.edu
Hutan hujan
tropis
Geografi SMA / MA Kelas XI 13
2) Lapisan tertutup kanopi dengan ketinggian vegetasi berkisar
20-35 m, pada lapisan ini sinar matahari masih bisa
menembus.
3) Lapisan tertutup kanopi berkisar 4–20 m, merupakan
daerah kelembapan udara relatif konstan.
4) Lapisan vegetasi dengan ketinggian berkisar 1-4 m.
5) Lapisan vegetasi dengan ketinggian antara 0-1 m, berupa
anakan pohon serta semak belukar.
Jenis vegetasi yang tumbuh dalam hutan hujan tropis di
antaranya Dipterocarpaceae, Pometia spp, Arecaceae (palem),
Mangifera spp, dan Rafflesia spp. Terdapat juga jenis vegetasi yang
khas yaitu epifit (angrek-anggrekan) dan liana (tumbuhan
merambat contohnya adalah rotan).
Bioma hutan hujan tropis tersebar di daerah antara 10º LU
dan 10º LS, termasuk di dalamnya Hutan Amazon (Amerika
Tengah), Afrika Barat, Madagaskar Timur, Asia Selatan (Indonesia
dan Malaysia), dan Australia.
e. Bioma Savana (Padang Rumput)
Perhatikan Gambar 1.8! Apa yang dapat Anda simpulkan?
Suatu kawasan yang hanya ditumbuhi oleh rumput-rumputan.
Coba pikirkan bagaimana kondisi iklim di kawasan tersebut?
Bioma savana beriklim asosiasi antara iklim tropis basah dan
iklim kering yang terbentang dari kawasan tropika sampai
subtropik. Daerah tropika sampai subtropika dengan curah
hujan yang tidak teratur menyebabkan tanah di daerah tersebut
mempunyai tingkat kesuburan sangat rendah.
Vegetasi yang tumbuh adalah rumput-rumputan, seperti
gramineae jenis rumput yang hidup sepanjang tahun dengan
ketinggian rumput mencapai 2,5 m lebih. Selain gramineae
Sumber: www.runet.edu
Gambar 1.8. Bioma savana/padang rumput
Savana
14 Geografi SMA / MA Kelas XI
Tugas Individu
tedapat juga palm savanna, pine savanna dan acacia savanna. Bioma
ini tersebar di Afrika Timur, Amerika Tengah, Australia, dan
Asia Timur.
f. Bioma Gurun
Pada bioma gurun sangat jarang ditemui suatu kehidupan,
untuk dapat bertahan hidup beberapa flora harus bisa
beradaptasi dengan lingkungan gurun. Tanaman yang tumbuh
di antaranya kaktus. Lakukan pengamatan terhadap tanaman
kaktus, apa yang dapat Anda simpulkan?
Tanaman kaktus merupakan tanaman yang memiliki ciri
khas berbeda dengan tanaman lain. Tanaman ini mempunyai
banyak duri dan terlapisi oleh lapisan lilin yang tebal.
Lapisan lilin dan duri merupakan bentuk adapatasi kaktus
untuk mengurangi penguapan. Bentuk adaptasi kaktus yang
lain adalah kemampuannya dalam berbunga dan berbiji yang
sangat cepat yaitu segera setelah turun hujan, hal tersebut adalah
bentuk adaptasinya untuk regenerasi.
Bioma gurun dicirikan dengan kondisi iklim musim kering
yang sangat ekstrim dengan suhu udara yang tinggi. Bioma
gurun ini tersebar di Amerika Utara yang disebut praire, di Asia
disebut steppa, Amerika Selatan disebut pampas, dan Afrika
Selatan disebut veld.
Sesuai dengan kondisi alamnya, maka tidak semua jenis
vegetasi bisa tumbuh di gurun. Jenis vegetasi yang bisa bertahan
hidup di daerah gurun antara lain adalah kaktus, liliaceae, aloe,
kaktus saguora, dan cholla.
Bukalah peta Indonesia di atlas, carilah lokasi hutan yang
terdapat di Indonesia dan tulislah hasilnya sebagai laporan
individu! Serahkan kepada Bapak/Ibu guru untuk dinilai!
Sumber: www.runet.edu
Gambar 1.9. Bioma Gurun
Gurun
Geografi SMA / MA Kelas XI 15
2. Persebaran Fauna di Permukaan Bumi
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa flora
yang terdapat di permukaan bumi berbeda-beda jenisnya sesuai
dengan kondisi fisik daerah tersebut. Bagaimana dengan dunia
hewan atau fauna di permukaan bumi ini, apakah juga terbagibagi
seperti yang terjadi pada flora?
Amatilah beberapa jenis hewan yang terdapat di sekitar Anda!
Carilah data dari internet dan buku tentang berbagai jenis fauna
yang unik sehingga menjadi simbol atau ciri khas dari suatu negara!
Buatlah kesimpulan mengapa jenis fauna di daerah Anda dan di
daerah lain bisa berbeda jenis dan cirinya!
Jenis fauna apa saja yang bisa Anda temukan dari internet dan
buku! Bandingkan dengan pembagian fauna di dunia yang dibuat
oleh Alfred Russel Wallace. Alfred Russel Wallace adalah tokoh yang
sangat terkenal dalam membahas persebaran flora dan fauna dunia
sehingga sering disebut sebagai bapak biogeografi dunia. Alfred
Russel Wallece pada tahun 1876 membagi persebaran fauna di dunia
dalam beberapa provinsi yaitu sebagai berikut.
a. Provinsi Zoogeografi Paleartic
Provinsi ini meliputi di Siberia, Afrika Utara, dan beberapa
kawasan di Asia Timur. Fauna yang hidup di antaranya harimau
siberia, beruang kutub, beaver, dan rusa.
b. Provinsi Zoogeografi Neartic
Provinsi ini meliputi sebagian besar Amerika Utara dan
Greenland (kutub utara sampai dengan subtropis). Fauna yang
hidup di antaranya antelope, rusa, dan beruang.
c. Provinsi Zoogeografi Neotropical
Provinsi ini meliputi Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan
Mexico. Fauna yang hidup di antaranya primata, kelelawar,
rodent, trenggiling, dan kukang.
d. Provinsi Zoogeografi Ethiopian
Provinsi ini meliputi Afrika dan Madagaskar. Fauna yang
hidup di kawasan ini di antaranya gajah afrika, gorila gunung,
jerapah, dan lain-lain.
e. Provinsi Zoogeografi Oriental
Provinsi ini meliputi India, Cina, Asia Selatan dan Asia
Tenggara. Fauna yang hidup dalam kawasan ini di antaranya
harimau sumatra, tapir malaysia, gajah india, kerbau air, badak,
dan lain-lain.
16 Geografi SMA / MA Kelas XI
f. Provinsi Zoogeografi Australia
Provinsi ini meliputi Australia, Tasmania, dan sebagian
Indonesia bagian timur. Fauna yang hidup di antaranya
kanguru, plathypus, kuskus, wombat, dan lain-lain.
g. Provinsi Zoogeografi Oceanic
Tersebar di seluruh samudra di dunia, berupa beberapa jenis
ikan dan fauna laut jenis mamalia, seperti anjing laut, lumbalumba,
dan ikan paus.
h. Provinsi Antartik
Provinsi ini mencakup kawasan di kutub Selatan, jenis fauna
yang hidup di daerah ini memiliki bulu lebat untuk menahan
dingin serta memiliki lapisan lemak yang tebal pula. Fauna
daerah ini di antaranya rusa kutub, burung penguin, anjing laut,
kelinci kutub, dan beruang kutub.
C PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA
DI INDONESIA
Tahukah Anda bahwa Indonesia dikenal dengan julukan
Megadiversity Country? Julukan tersebut tidaklah berlebihan karena
memang Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi
dan bervariasi.
Indonesia tercatat dalam peringkat lima besar dunia sebagai negara
yang memiliki keanekaragaman flora tertinggi, di mana mencapai kurang
lebih 38.000 spesies (55% endemik), urutan pertama dalam kekayaan
jenis Palem (477% spesies dan 47% endemik) serta 400 spesies lebih
Dipterocarpaceae yang merupakan jenis pohon yang bernilai ekonomis.
Gambar 1.10 Beberapa jenis fauna di dunia
Sumber: Encarta Ensiklopedia, 2006
Geografi SMA / MA Kelas XI 17
Tidak hanya flora yang memiliki keanekaragaman sangat tinggi
namun fauna Indonesia juga sangat beragam dan bervariasi. Indonesia
menempati urutan pertama untuk mamalia (436 spesies, 51% endemik)
dan kupu-kupu (121 spesies, 44% endemik), keempat untuk reptil (512
spesies, 29% endemik), kelima untuk burung (1.519 spesies, 28%
endemik), serta keenam untuk amphibi (270 spesies, 37% endemik)
Marilah kita mencoba menganalisis fenomena di atas, faktor-faktor
apa saja yang menjadikan Indonesia begitu kaya akan keanakearagaman
hayati. Sebelumnya lakukan diskusi dengan teman kelompok belajar
Anda untuk mengisi kegiatan berikut!
Kegiatan
Tabel 1.1 Flora dan Fauna Indonesia
Hasil diskusi menunjukkan perbedaan flora dan fauna tiap region bukan?
Mengapa hal itu bisa terjadi? Faktor-faktor apa saja yang memengaruhinya?
Kekayaan berbagai jenis flora dan fauna tersebut dipengaruhi oleh
letak geografis Indonesia, kondisi iklim serta sejarah geologis Indonesia.
Persebaran flora dan fauna di Indonesia sangat dipengaruhi sejarah
geologi Indonesia (seperti yang telah dijelaskan di hal 6). Kurang lebih
satu juta tahun yang lalu, Sumatra, Jawa dan Kalimantan menjadi satu
dengan Benua Asia, serta Papua bersatu dengan Benua Australia,
sedangkan Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara merupakan pulaupulau
yang tidak pernah bersatu dengan benua/daratan manapun.
Posisi Sulawesi yang terisolasi dalam waktu cukup lama memungkinkan
terjadinya evolusi berbagai jenis spesies yang unik sehingga pulau
ini mempunyai tingkat endemisme flora maupun fauna yang cukup
tinggi.
Indonesia bagian barat Indonesia bagian tengah Indonesia bagian timur
Flora Fauna Flora Fauna Flora Fauna
18 Geografi SMA / MA Kelas XI
Alfred R.Wallace pada abad ke-19 mengadakan penelitian tentang
kekayaan keanekaragaman hayati di Indonesia. Selanjutnya menetapkan
Sulawesi dan Kepulauan NTT sebagai wilayah khusus (wallace region)
yang dibatasi oleh garis maya yaitu Garis Wallace. Garis ini memisahkan
Sulawesi dan Kepulauan NTT dengan Jawa, Sumatra dan Kalimantan
(pulau-pulau Paparan Sunda) serta Garis Weber yang memisahkan
Sulawesi dan Kepualauan NTT dengan Papua dan Maluku (Paparan
Sahul).
1. Persebaran Flora di Indonesia
Amatilah ketampakan-ketampakan alam khususnya yang ada
di sekitar Anda dan di Indonesia pada umumnya! Jika mengalami
kesulitan untuk mengamati seluruh Indonesia, bukalah atlas yang
ada! Pada atlas akan ditunjukkan berbagai ketampakan yang
digambarkan dalam sebuah simbol.
Berdasarkan pengamatan dan uraian sebelumnya, dapat dikatakan
bahwa pada ketampakan yang berbeda maka jenis flora dan faunanya
juga akan berbeda. Setujukah Anda dengan pendapat tesebut?
Indonesia merupakan suatu negara yang luas dan kaya akan
kekayaan alam yang dapat dikelompokkan dalam beberapa
klasifikasi. Secara geografi kita akan mengelompokkannya secara
keruangan yaitu dalam beberapa ekosistem. Kekayaan flora
Indonesia terbagi dalam beberapa ekosistem, yaitu sebagai berikut.
a. Hutan Pegunungan
Hutan pegunungan ini luasnya mencapai 65% dari seluruh
hutan yang ada di Indonesia. Vegetasi didominasi oleh jenis
Dipterocarpaceae seperti meranti merah, keruing, nyatoh dan
lain-lain. Tersebar di Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.
Coba kenali vegetasi yang ada di provinsi tempat tinggal Anda!
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Wallace_Line
Gambar 1.11 Kepulauan Indonesia dengan garis Wallace dan Weber
Geografi SMA / MA Kelas XI 19
b. Hutan Sub-Montana dan Montana
Hutan ini terdapat pada ketinggian antara 1300-2500 m,
vegetasi yang tumbuh jenis Lauraceae dan Fagaceae, sedangkan
suku Dipterocarpaceae sedikit dijumpai. Apakah tempat tinggal
Anda berada pada ketinggian tersebut! Coba ukur dengan
memanfaatkan GPS atau altimeter, jika alat tersebut tidak ada,
coba tanyakan pada guru Anda!
c. Hutan Savana
Hutan savana terdapat di Papua, Nusa Tenggara Timur,
serta sedikit dijumpai di Maluku. Di Papua vegetasi hutan
savana merupakan asosiasi antara padang rumput dan Ecalyptus
spp, di Maluku merupakan asosiasi antara padang rumput dan
Malauleca serta di Nusa Tenggara Timur asosiasi antara padang
rumput dengan Ecalyptus alba, serta tersebar tidak merata pohon
lontar (sejenis palem-paleman). Carilah data tentang berbagai
jenis rumput tersebut! Berdasarkan data yang sudah Anda
dapatkan, bagaimana cara agar rumput tersebut mempunyai
nilai ekonomis?
d. Hutan Rawa
Hutan rawa ialah hutan yang selalu tergenang oleh air
tawar baik musiman ataupun sepanjang tahun. Hutan rawa
banyak tersebar di sepanjang pantai timur Sumatra, pantaipantai
di Kalimantan, Papua, dan beberapa di Jawa. Vegetasi
yang tumbuh pada hutan ini di antaranya jelutung, binuang,
rengas, nibung, rotan, pandan, dan palem-paleman. Menurut
Anda, selain jenis tumbuhan di atas dapatkah hutan rawa
ditanami jenis tanaman pertanian? Mengapa demikian?
e. Hutan Gambut
Hutan gambut terbentuk dari sisa-sisa hewan dan
tumbuhan di masa lampau yang berjalan terus-menerus
sehingga terbentuk suatu lapisan tanah. Dilihat dari proses
pembentukan tanah di hutan gambut tersebut menunjukkan
bahwa hutan ini memiliki kandungan bahan organik yang cukup
tinggi. Vegetasi yang tumbuh adalah jenis ramin (Gonystilus
bancanus) serta beberapa terdapat meranti rawa dan jenis dari
Agathis.
Terjadinya hutan gambut mengingatkan kita pada bagaimana
batubara terbentuk. Banyaknya kandungan bahan organik
pada hutan gambut membuat orang-orang banyak melakukan
eksploitasi terhadap batubara yang terbentuk pada hutan
20 Geografi SMA / MA Kelas XI
gambut. Menurut Anda, sebaiknya hutan gambut dieksploitasi
atau dibiarkan saja sehingga bisa menjadi cadangan bahan bakar
untuk anak cucu kita kelak?
f. Hutan Pasang Surut
Hutan ini berada di kawasan terjadinya pasang surut pantai,
hutan ini juga sering disebut sebagai hutan mangrove. Ciri khas
dari hutan ini adalah sistem perakaran tumbuhan bakau yang
menonjol disebut sebagai akar nafas (pneumatofor) yang
merupakan bentuk adaptasi tumbuhan untuk mendapatkan
oksigen karena tanah pada hutan ini miskin oksigen bahkan
anaerob. Vegetasi yang tumbuh adalah rhizopora, avecinia,
sonneratia, bruguinera, dan ceriop. Tersebar di Sumatra,
Kalimantan, Maluku, Bali, Jawa, dan Papua.
Carilah data tentang hutan mangrove yang ada di
Indonesia! Berdasarkan data tersebut, hutan bakau dimanfaatkan
untuk apa dan apakah cara yang digunakan sudah
ramah lingkungan?
Persebaran flora di Indonesia selain menurut ekosistem
tersebut, Wallace juga membaginya dalam 3 bagian yang
dipisahkan oleh Garis Wallace (di sebelah barat Sulawesi dan
NTT) dan Garis Weber (di sebelah timur Sulawesi dan NTT)
sebagai berikut.
1) Bagian barat meliputi Sumatra, Jawa, dan Kalimantan.
Bagian ini kaya akan berbagai spesies flora, seperti
Dipterocarpaceae diperkirakan terdapat 267 spesies. Macammacam
flora yang lain di antaranya : Rafflesia spp, berbagai
jenis anggrek, berbagai jenis tanaman obat, dan lain-lain.
2) Bagian peralihan meliputi Sulawesi dan Nusa Tenggara, jenis
flora yang ada, di antaranya Dipterocarpaceae (jenisnya lebih
sedikit dibanding Sumatra dan Kalimantan).Terdapat
anggrek yang unik dan khas yaitu ”anggrek hitam” , warna
hitam terdapat pada putiknya, sedangkan mahkota bunga
sebenarnya berwarna hijau muda. Selain flora di atas
terdapat juga kayu cendana, kayu kemiri, kayu hitam, dll.
3) Bagian timur meliputi Maluku dan Papua, jenis flora yang
ada di antaranya flora mangrove dengan asosiasi cemara
laut, butun, dan ketapang.
Berdasar pada persebaran flora Indonesia di atas maka
termasuk kawasan yang manakah tempat tinggal Anda? Flora
apa saja yang dapat Anda temui?
Geografi SMA / MA Kelas XI 21
2. Persebaran Fauna di Indonesia
Amati kembali Gambar 1.11 (Garis Wallace dan Webber)!
Persebaran fauna di Indonesia menurut Wallace terbagi dalam 3
bagian yaitu bagian barat, bagian peralihan, dan bagian timur.
Ketiga daerah ini dipisahkan oleh Garis Wallace dan Garis Webber.
a. Bagian Barat
Bagian barat ini termasuk dalam provinsi zoogeografi Asiatis
yang meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Fauna yang
hidup di kawasan ini adalah harimau Sumatra, macan tutul,
banteng, ular kobra, badak bercula satu, burung elang jawa,
dan burung rangkong.
b. Bagian Peralihan
Bagian ini adalah kawasan unik dan khas yang disebut juga
sebagai Wallace region. Kekhasan fauna di kawasan ini ialah
terdapatnya fauna yang mempunyai kemiripan dengan fauna
kawasan asiatis (tapir dan monyet) tapi juga mirip dengan fauna
yang ada di kawasan Australia (kakatua dan musang).
Fauna di bagian peralihan antara lain anoa, tarsius, burung
maleo, burung alo, babirusa, musang sulawesi, kuskus, dan
burung jalak sulawesi.
c. Bagian Timur
Bagian ini termasuk dalam provinsi zoogeografi Australian,
yang meliputi Maluku dan Papua. Fauna yang hidup di
antaranya kuskus, kanguru, burung cendrawasih, buaya irian,
penyu sisik, dan monyet ekor panjang.
Gambar 1.12 Peta persebaran hewan di Indonesia
Ilustrasi: Cahyo
22 Geografi SMA / MA Kelas XI
Tugas Individu
Buatlah peta Indonesia! Petakan jenis-jenis hewan yang ada di
Indonesia seperti pada pembagian menurut Garis Wallace dan
Webber!
Serahkan hasilnya kepada Bapak/Ibu guru untuk dinilai!
3. Biota Laut Indonesia
Indonesia selain kaya akan keanekaragaman flora dan fauna
juga sangat kaya akan ragam biota laut. Bentuk negara Indoensia
yang berupa kepulauan dan memiliki wilayah laut 5,8 juta km²
menjadikan Indonesia memiliki keanekaragaman biota laut yang
sangat tinggi pula. Dapatkah Anda menyebutkan beberapa jenis
biota laut yang ada di Indonesia?
Indonesia diperkirakan mempunyai lebih dari 350 jenis karang yang
tersebar di beberapa Taman Nasional. Karang yang terdapat di
Indonesia umumnya berbentuk cabang, keras (massive), meja, lembaran,
daun, jamur, pipa, merayap mengikuti substrat dan lain-lain.
Jenis-jenis ikan yang ada di Indonesia antara lain abudefduf
leucogaster, amphiprion tricinctus, chaetodon speculum, chelmon
rostratus, cheilinus undulatus, kerapu (Epinephelus sp.), cakalang
(Katsuwonus spp.), baronang (Siganus sp.), kuda gusum (Hippocampus
kuda), oci putih (Seriola rivoliana), lolosi ekor kuning (Lutjanus
kasmira), bendera (Platax pinnatus), dan sadar (Siganus lineatus).
4. Kerusakan Flora dan Fauna Indonesia
Pada pembahasan sebelumnya kita telah mengetahui bahwa
Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas. Luasnya wilayah
Indonesia ini sangat memengaruhi keanekaragaman flora dan fauna.
Space Info
Papua sering disebut sebagai surga alam, karena alam Papua memiliki variasi
habitat yang terbentang dari pegunungan hingga pesisir. Puncak Jaya Wijaya
merupakan habitat alpin, sedangkan kawasan di bawahnya merupakan habitat
hutan hujan tropis. Papua juga memiliki padang rumput yang luas yang menjadi
habitat jenis hewan marsupialia, seperti bagi kanguru, waallabis, bandicoots serta
kuskus. Kawasan pesisir Papua sebagian besar merupakan mangrove, rawa, atau
hutan pasang surut. Habitat yang bervariasi menyebabkan flora dan faunanya
juga bervariasi.
Geografi SMA / MA Kelas XI 23
Keanekaragaman flora fauna Indonesia saat ini terancam
semakin berkurang setiap tahunnya. Permasalahan menonjol yang
menyebabkan terjadinya kepunahan berbagai jenis flora dan fauna
di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Kebakaran Hutan
Indonesia dalam 20 tahun terakhir tercatat mengalami
kebakaran hutan besar dua kali, pada tahun 1982-1983 dan
tahun 1997/1998. Faktor utama penyebab kebakaran hutan
adalah kurangnya kesadaran masyarakat dengan seringnya
melakukan pembukaan lahan secara besar-besaran dengan
sistem tebang bakar (flash and burn), serta diperparah adanya
bencana el nino yang melanda dunia pada tahun 1997/1998.
Tahun 1998 tercatat 520.000 ha hutan yang tersebar di Sumatra,
Kalimantan, dan Maluku habis terbakar, sedangkan sebelumnya
pada tahun 1997 kebakaran hutan mencapai 263.992 ha.
Kebakaran hutan di Indonesia sudah menjadikan permasalahan
tingkat dunia terutama kawasan Asia Tenggara. Polusi udara yang
ditimbulkan telah menimbulkan masalah pencemaran udara lintas
batas (transboundary pollution), akibatnya Indonesia seringkali
mendapatkan claim/gugatan dari negara-negara tetangga seperti
Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Data kebakaran hutan pada tahun 1997 menunjukkan bahwa
terjadinya kebakaran hutan tidak hanya pada hutan produksi
namun juga terjadi di kawasan-kawasan konservasi (Tabel 1.2)
Tabel 1.2. Kebakaran Hutan Tahun 1997 Menurut Fungsi Hutan
Sumber: Ditjen Perlindungan dan Pelestarian Alam, Departemen Kehutanan, 1997
1. Hutan lindung 21.963 8,320
2. Hutan Produksi 163.444 61,912
3. Hutan Suaka Alam 17.238 6,530
4. Hutan Wisata 1.415 0,536
5. Taman Nasional 54.331 20,580
6. Taman Hutan Raya 653 0,247
7. Hutan Penelitian 4.741 1,796
8. Hutan Kota 5 0,002
9. Taman Buru 202 0,077
Jumlah 263.992 100,000
No Fungsi Hutan Luas Hutan yang
Terbakar (ha)
Persentase (%)
24 Geografi SMA / MA Kelas XI
Gambar 1.13 merupakan gambar
hutan yang rusak karena peristiwa
kebakaran hutan. Kebakaran hutan
sebagian besar terjadi di Pulau Kalimantan
dan Sumatra. Kedua pulau
tersebut sebagian besar lahannya adalah
lahan gambut. Kebakaran pada
lahan jenis ini sulit untuk di padamkan
karena bara api merayap di
dalam gambut yang tidak selalu terlihat
di permukaan lahan.
Banyak sekali kerugian yang dialami oleh manusia dengan
adanya kebakaran hutan. Kasus tentang lahan gambut tersebut
hanya merupakan salah satu contoh saja. Dampak negatif
kebakaran hutan secara umum antara lain sebagai berikut.
1) Penurunan keanekaragaman hayati dan musnahnya satwa
liar.
2) Menghilangnya fungsi hutan sebagai sumber daya ekonomi.
3) Terganggunya siklus hidrologi.
4) Terjadi perubahan siklus unsur hara.
b. Illegal logging
Penebangan kayu secara ilegal (liar) mengancam terjadinya
degradasi sumber daya kehutanan. Penebangan liar secara
otomatis telah mengubah fungsi lahan kehutanan menjadi lahan
terbuka. Apabila kawasan yang telah terbuka tidak segera
diatasi, maka yang terjadi adalah ancaman erosi dan banjir.
Illegal logging juga mengancam kepunahan berbagai
tumbuhan kayu yang bernilai ekonomis terutama jenis-jenis
dipterocarpaceae. Keadaan ini telah terjadi di hutan di
Kalimantan, di mana jenis meranti merah sebagai tanaman
endemi Kalimantan telah jarang didapati keberadaannya.
Gambar 1.13 Kebakaran hutan
Sumber: www.Google. com
Space Info
Tahukah Anda flora khas dari Sulawesi yang memiliki komoditas tinggi?
Kayu Eboni atau dikenal dengan julukan kayu hitam merupakan komoditas
unggulan Sulawesi sejak tahun 1970-an. Eksploitasi besar-besaran yang
dilakukan beberapa oknum baik legal maupun ilegal mengakibatkan populasi
eboni di hutan alam sudah dalam kondisi memprihatinkan. Estimasi volume
eboni yang masih tersisa di seluruh hutan dataran rendah Sulawesi Tengah
diperkirakan hanya tinggal 3.16 juta meter kubik.
.
Geografi SMA / MA Kelas XI 25
c. Kerusakan Terumbu Karang
Indonesia sebagai negara yang berbentuk kepulauan,
mempunyai banyak kekayaan laut. Kekayaan laut tersebut
antara lain adalah terumbu karang, ikan, dan rumput laut.
Kekayaan tersebut bisa mendatangkan banyak keuntungan,
namun sangat tergantung bagaimana kita mengeksploitasinya.
Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang
bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan algae yang disebut
Zooxanthellae. Zooxanthellae ini melakukan fotosintesis sehingga
menghasilkan oksigen yang berguna bagi kehidupan hewan
karang.
Terumbu karang dibentuk oleh hewan karang (polyp) yang
menghasilkan zat kapur. Melalui proses yang panjang terumbu
karang ini terbentuk, polyp membuat koloni-koloni yang baru
sehingga terbentuk suatu ekosistem terumbu karang.
Luas terumbu karang di Indonesia dengan metode proyeksi
pada tahun 2002 sekitar 50.020 km2, namun hasil terbaru dari
citra satelit menunjukkan bahwa luas terumbu karang Indonesia
adalah 21.000 km2. Terumbu karang Indonesia merupakan
terumbu karang terkaya di dunia dengan lebih dari 480 spesies
atau mencakup 60% dari spesies koral yang telah diidentifikasi
di dunia. Terumbu karang Indonesia tersebar di perairan
Sulawesi, Maluku, Bali, Jawa, Papua, dan lain-lain.
Pernahkah Anda mendengar tentang Bunaken? Bunaken
sangat terkenal dengan keindahan terumbu karangnya.
Bunaken merupakan salah satu kekayaan alam yang kita
punya. Kekayaan alam tersebut dieksploitasi untuk kegiatan
pariwisata. Bagaimana dengan daerah Anda apakah
mempunyai kekayaan alam laut yang bisa dimanfaatkan dan
dikembangkan?
Kerusakan terumbu karang di Indonesia disebabkan oleh
beberapa tindakan manusia yang tidak bertanggungjawab, di
antaranya adalah sebagai berikut.
1) Peledakan di kawasan terumbu karang yang dilakukan oleh
nelayan untuk menangkap ikan.
2) Pencemaran limbah industri dari daratan misalnya yang
telah terjadi di Kepulauan Seribu. Terumbu karang di
Kepulauan Seribu telah tercemar limbah dari Jakarta,
akibatnya terumbu karang di daerah itu telah berkurang
bahkan mengalami kerusakan.
26 Geografi SMA / MA Kelas XI
3) Tingginya partikel padat (lumpur) yang masuk dalam
perairan laut. Keadaan tersebut akan lebih parah apabila
di pantai tidak didapati mangrove, karena mangrove selain
sebagai penahan abrasi juga sebagai filter sebelum air sungai
masuk ke laut.
4) Pengambilan karang untuk hiasan dan bahan tambang juga
mempercepat terjadinya kerusakan terumbu karang.
d. Perdagangan Satwa Liar
Seperti halnya ilegal logging, perdagangan satwa liar
merupakan ancaman bagi punahnya berbagai satwa di
Indonesia. Adanya suatu pemilihan terhadap jenis satwa yang
bernilai ekonomis merupakan salah satu penyebab berkurangnya
bahkan punahnya suatu jenis satwa.
5. Konservasi Keanekaragaman Flora dan Fauna di Indonesia
Sudah pahamkah Anda dengan uraian tentang persebaran flora
dan fauna di atas! Flora dan fauna di Indonesia sangat banyak
jenisnya, namun banyak yang mengeksploitasinya secara
sembarangan. Hal itu menyebabkan banyak terjadi kerusakan.
Kerusakan-kerusakan tersebut harus segera diatasi yaitu dengan
konservasi.
Pemerintah telah menetapkan kawasan-kawasan konservasi
dalam UU No.41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan Peraturan
Pemerintah No.34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan. Pemanfaatan hutan dan penggunaan
kawasan hutan secara garis besar dibagi sebagai berikut.
a. Kawasan Suaka Alam
Kawasan dengan ciri khas tertentu baik di darat maupun
di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan
pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta
ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai sistem penyangga
kehidupan.
b. Kawasan Pelestarian Alam
Kawasan Pelestarian alam merupakan kawasan dengan ciri
khas tertentu baik darat maupun perairan dan mempunyai
fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan
secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Geografi SMA / MA Kelas XI 27
c. Taman Buru
Taman buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan
sebagai tempat wisata berburu. Pembagian Kawasan Konservasi
serta Sub Konservasi, adalah sesuai UU No.41 Tahun 1999 dan
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2002.
Kawasan Cagar Alam ialah kawasan suaka alam yang karena
keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, serta
ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan
perkembangannya berlangsung secara alami.
Suaka Margasatwa ialah kawasan suaka alam yang
mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman atau keunikan
jenis satwa di mana untuk kelangsungan hidupnya dapat
dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
Taman Nasional ialah kawasan pelestarian alam yang
mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan zonasi yang
dimanfaatkan untuk keperluan penelitian, ilmu pengetahuan,
pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.
Taman Hutan Raya ialah kawasan pelestarian untuk tujuan
koleksi tumbuhan dan/hewan yang alami atau buatan, jenis
asli atau bukan jenis asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,
pariwisata, dan rekreasi.
Taman Wisata Alam ialah kawasan pelstarian alam dengan
tujuan utama untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata
dan rekreasi alam.
Kawasan konservasi yang ada di Indoesia luasnya mencapai
22.560.545 ha yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Perhatikan tabel berikut.
Tabel 1.3 Luas dan Jumlah Kawasan Konservasi Tahun 2002
Sumber : Departemen Kehutanan 2002.
1. Cagar Alam 2.672.456,53 174
2. Suaka Margasatwa 3.616.143,12 51
3. Taman Nasional 14.815.976,18 41
4. Taman Wisata Alam 973.920,43 97
5. Taman Hutan Raya 241.656,50 17
6. Taman Buru 239.392,70 15
Jumlah 22.560.545,53 315
No. Jenis Kawasan Luas (ha) Unit
28 Geografi SMA / MA Kelas XI
Taman Nasional merupakan kawasan konservasi yang paling
luas, Taman Nasional ini di antaranya sebagai berikut.
1) Taman Nasional Gunung Leuser berada di NAD, luas mencapai
1.064.692 ha.
2) Taman Nasional Kerinci Seblat berada di perbatasan empat
provinsi yaitu Sumatra Barat, Jambi, Sumatra Selatan dan
Bengkulu, luas mencapai 1.375.394,87 ha.
3) Taman Nasional Way Kambas, berada di Provinsi Lampung,
merupakan ekosistem gajah dan badak, luas mencapai
125.621,30 ha.
4) Taman Nasional Ujung Kulon, berada di Provinsi Banten,
merupakan habitat asli badak bercula satu yang keberadaannya
semakin sedikit, luas mencapai 123.156 ha.
5) Taman Nasional Bulungan, Kalimantan Timur. Luas mencapai
1.360.500 ha.
6) Taman Nasional Lorentz, Papua, merupakan Taman Nasional
terluas mencapai 2.450.000 ha.
Gambar 1.14 Peta persebaran taman nasional di Indonesia
Ilustrasi: Taufiq
Taman nasional
Gambar 1.15 Harimau dan badak adalah jenis hewan yang dilindungi di
taman nasional
Sumber: cd clipart
Geografi SMA / MA Kelas XI 29
Study Kasus
Rangkuman
Selain Taman Nasional yang berupa ekosistem hutan, juga
terdapat Taman Nasional Laut, di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Taman Nasional Laut ”Bunaken” terletak di perairan Sulawesi
Utara, luas mencapai 89.065 ha.
2) Taman Nasional Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, luas mencapai
107.489 ha.
3) Taman Nasional Taka Bone Rate, Sulawesi Selatan, luas
mencapai 530.765 ha.
4) Taman Nasional Cendrawasih, Papua, merupakan yang terluas
mencapai 1.453.500 ha.
1. Biosfer adalah lapisan permukaan bumi tempat makhluk hidup
tinggal.
2. Persebaran flora fauna di permukaan bumi dipengaruhi oleh
faktor-faktor kondisi geologi, kondisi iklim, topografi, dan makhluk
hidup lain.
3. Persebaran flora fauna di Indonesia terbagi menjadi 3 bagian,
yaitu Indonesia bagian barat, tengah, dan timur, yang dibatasi
oleh Garis Wallace dan Webber.
4. Kerusakan flora fauna di antaranya disebabkan oleh ilegal
logging, kebakaran hutan, banjir dan erosi, dan eksploitasi sumber
daya laut yang berlebihan.
5. Konservasi keragaman flora fauna di Indonesia dengan
menentukan wilayah konservasi seperti taman nasional, cagar
alam, suaka margasatwa, taman kebun raya, dan taman wisata
alam.
Lutung Jawa
Salah satu dari 41 ekor lutung jawa (Trachypitecus auratus) yang terdiri atas
enam pejantan dan 35 betina yang akan dilepasliarkan ke alam oleh Pusat
Penyelamatan Satwa (PPS) Petungsewu, Kabupaten Malang Jawa Timur, (8/8).
Selain lutung jawa, PPS Petungsewu juga akan melepaskan empat ekor kijang
(mumtiacus muntjak) terdiri atas dua pejantan dan dua betina. Kedua spesies
30 Geografi SMA / MA Kelas XI
tersebut akan dilepasliarkan ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger,
Semeru, Rabu (9/8). Sumber: Dikutip seperlunya dari Kompas, Rabu, 9 Agustus
2006-10-06.
Kasus pada lutung jawa tersebut merupakan salah satu dari fenomena yang
terjadi di permukaan bumi ini atau di biosfer. Lutung jawa merupakan salah
satu dari fauna yang ada di permukaan bumi. Ada banyak jenis flora dan fauna
di muka bumi ini yang mengalami nasib sama seperti lutung jawa, yaitu tersingkir
dari habitatnya.
1. Analisislah mengapa fauna yang ada di Indonesia bisa tersingkir dari
habitatnya!
2. Sebutkan faktor-faktor yang memengaruhinya!
3. Usaha apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah agar flora dan fauna
yang ada di Indonesia bisa tetap lestari?
4. Usaha apa yang dapat Anda lakukan agar bisa membantu menjaga
kelestarian flora dan fauna kita!
5. Buatlah kliping tentang jenis-jenis flora dan fauna langka yang terdapat di
Indonesia!
I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar!
Kerjakan di buku tugas Anda!
1. Berikut ini merupakan bukti bahwa manusia ikut berperan dalam
persebaran flora fauna di permukaan bumi, yaitu ....
a. di Indonesia terdapat hutan tropis
b. stepa banyak terdapat di NTT
c. tanaman karet tumbuh di Indonesia
d. pohon kelapa tumbuh di pantai di Indonesia
e. mangrove banyak terdapat di pantai timur Sumatra
UJI KOMPETENSI
Geografi SMA / MA Kelas XI 31
2. Lapisan permukaan bumi yang mempunyai ketebalan 8–10 km
di mana merupakan tempat hidup makhluk hidup disebut ....
a. atmosfer d. litosfer
b. biosfer e. hidrosfer
c. pedosfer
3. Teori apungan benua merupakan teori yang mendukung pernyataan
bahwa persebaran flora fauna dipengaruhi oleh faktor geologis. Teori
ini dikemukakan oleh ....
a. Cristaller d. Alfred Wegener
b. Immanuel Kant e. Aranoff
c. Junghunn
4. Liana dan epifit dapat kita jumpai di ....
a. kawasan hutan tropis d. kawasan taiga
b. kawasan hutan gugur e. kawasan savana
c. kawasan tundra
5. Fauna babi rusa hanya dapat kita jumpai di ....
a. Papua d. Sulawesi
b. Sumatra e. Jawa
c . NTT
6. Panda merupakan fauna khas yang terdapat di region ....
a. neotropik d. neartik
b. paleartik e. oriental
c. etiopoa
7. Kawasan alam karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan
tumbuhan, satwa, dan ekosistem tertentu yang dilindungi disebut
sebagai .....
a. taman wisata alam d. suaka margasatwa
b. taman hutan raya e. hutan wisata
c. cagar alam
8. Taman nasional yang melindungi karang-karang yang berbentuk
atol di Sulawesi adalah ....
a. Kepulauan Seribu d. Raja Empat
b. Bunaken e. Taka Bone Rate
c. Karimun Jawa
9. Hutan savana di Indonesia dapat dijumpai di ....
a. Kalimantan d. Bali
b. NTT e. Sulawesi
c. Sumatra
32 Geografi SMA / MA Kelas XI
10. Dalam pembagian biogeografi dunia, fauna Indonesia bagian barat
termasuk dalam kelompok ....
a. oriental d. etiopia
b. neatropik e. neartik
c. paleartik
II. Jawablah dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan yang disebut dengan bioma dan sebutkan pembagian bioma
di dunia!
2. Mengapa faktor makhluk hidup lain memengaruhi persebaran flora
dan fauna? Sebutkan contohnya!
3. Sebutkan ciri-ciri habitat daerah tundra!
4. Sebutkan ciri-ciri perbedaan region oriental dan australian dan berilah
contohnya!
5. Jelaskan pengertian taman nasional, dan sebutkan lima taman
nasional di Indonesia ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar