Penyunting Materi: Drs. Eko Tri Rahardjo, M.Pd.
Penyunting Media: Dra. Asih Priati
PERAIRAN DARAT (HIDROSFER, DANAU,
RAWA dan AIR TANAH)
Setelah mempelajari uraian materi dalam kegiatan ini serta mengerjakan tugastugasyang terdapat di dalamnya diharapkan Anda dapat:
1. menjelaskan pengertian hidrosfer;
2. menjelaskan pengertian perairan darat;
3. menyebutkan jenis dan persebaran danau;
4. menjelaskan jenis-jenis rawa; dan
5. menjelaskan jenis-jenis air tanah.
1. Hidrosfer
Pernahkah Anda perhatikan berbagai macam air yang ada di sekitar Anda?
Di sana Anda akan melihat air sumur, air ledeng (PAM), air sungai, air hujan,
air rawa, air danau, air laut, air es dan lain-lain. Coba sekarang Anda jawab
mana yang lebih luas, apakah permukaan bumi kita ini lebih banyak ditutup
oleh air atau daratan?
Jika jawabanmu air lebih luas dari pada daratan, maka jawabanmu benar. Memang
bumi tempat tinggal kita ini merupakan salah satu planet dalam sistem tata surya yang
sebagian besar permukaannya tertutup oleh air. Hampir tiga perempat permukaan bumi
tertutup oleh air, baik air yang ada di darat maupun yang ada di laut. Lapisan air yang
menutupi permukaan bumi kita ini disebut hidrosfer. Nah sekali lagi Anda ingat yang
dimaksud dengan hidrosfer adalah lapisan air yang menutupi permukaan bumi. Lapisan
air yang menutupi permukaan bumi membentuk samudera, laut, rawa, danau, sungai,
tumpukan es, awan, uap dan lain-lain. Air yang terdapat di permukaan bumi dapat
berbentuk padat (seperti es, gletser), berbentuk air (seperti air sungai, air danau, air
laut), dan berbentuk gas (seperti awan dan uap di udara/atmosfer). Perlu juga Anda
ketahui bahwa jumlah air di bumi ini tetap, akibat adanya sinar matahari terjadi siklus
(daur) air. Proses terjadinya siklus air dapat Anda pelajari melalui uraian berikut:
a. Siklus air kecil
Karena terjadi pemanasan oleh sinar
matahari, air di laut/lautan menguap,
membubung di udara. Di udara uap
air mengalami penurunan suhu
karena perbedaan ketinggian (setiap
naik 100 meter suhu udara turun
0,5°C). Dengan demikian semakin ke
atas suhu udara semakin rendah,
sehingga terjadi proses kondensasi
(pengembunan).
Penguapan
Hujan
Awan
Gambar 1.
Siklus air kecil (Tim MGMP DKI hlm. 135).
6
Uap air berubah menjadi butir-butir air terkumpul menjadi awan atau mendung dan
akhirnya jatuh ke permukaan laut/lautan sebagai hujan.
b. Siklus air sedang
Uap air yang berasal dari laut/lautan
ditiup angin bergerak sampai di atas
daratan bergabung dengan uap air
yang berasal dari sungai, danau,
tumbuh-tumbuhan dan benda-benda
lainnya. Setelah mencapai ketinggian
tertentu uap air berkondensasi
membentuk butir-butir air terkumpul
menjadi awan dan jatuh di atas daratan
sebagai hujan.
Air hujan yang jatuh di daratan mengalir kembali ke laut melalui sungai, permukaan
tanah dan melalui resapan di dalam tanah.
c. Siklus air besar
Uap air yang berasal dari laut/lautan
setelah sampai di atas daratan karena
dibawa angin bergabung dengan uap
air yang berasal dari danau, sungai,
rawa, tumbuh-tumbuhan dan bendabenda
lainnya. Uap yang telah
bergabung tersebut tidak saja
berkondensasi bahkan membeku,
membentuk awan yang terdiri dari
kristal-kristal es.
Kristal-kriatal es turun ke daratan sebagai salju, salju mencair dan mengalir sebagai
gletser kemudian akhirnya kembali lagi ke laut.
Holtzman memberikan gambaran siklus
air secara keseluruhan sebagai berikut:
akibat pemanasan oleh sinar matahari
air yang ada di laut, sungai, danau, rawa
dan benda-benda lainnya menguap
membubung ke angkasa. Setelah
mencapai ketinggian tertentu (karena
pengaruh suhu) uap air berubah
menjadi awan atau titik-titik air. Awan
turun ke permukaan bumi berupa hujan.
Sebagian air hujan turun di permukaan
laut dan sebagian lainnya turun di atas
daratan. Air hujan yang turun di darat
sebagian disimpan menjadi air tanah
dan sebagian lagi mengalir kembali ke
laut melalui sungai.
Sungai
Laut
Penguapan
Awan Uap air
Hujan
Darat
Gambar 2. Siklus air sedang (Tim MGMP
DKI hlm. 135).
Gambar 3. Siklus air besar (Tim MGMP DKI
hlm. 136).
Pembentukan awan
Awan hujan
Ketika jatuh
Aliran permukaan
Perembesan
Tanah
Batu
Peresapan
Dari vegetasi
Transpirasi
Dari sungai
Penguapan
Transpirasi
Dari tanah
Darilautan
Lautan
Air tanah
Gambar 4. Siklus air menurut Holtzman (Sb.
Moh. Makmur Tanudidjaja, hlm. 252).
Sungai
Laut
Penguapan
Awan kristal es Uap air
Darat
Glester Salju
Sublimasi
7
Bagaimana apakah dapat Anda pahami? Kalau Anda telah dapat memahami mari
kita lanjutkan materi pembicaraan kita, yaitu tentang perairan darat.
2. Pengertian Perairan Darat, Jenis dan Persebarannya.
Sekarang coba perhatikan air sumur, air pompa, air sungai, air empang, air danau, air
rawa yang ada di sekitar rumah Anda. Air-air tersebut termasuk dalam bentang perairan
darat. Coba Anda renungkan sejenak, apa yang dimaksud dengan perairan darat?,
kemudian tuliskan jawabannya di buku latihanmu atau di selembar kertas. Sekarang
cocokkan jawaban Anda dengan jawaban berikut ini:
Perairan darat adalah semua bentuk perairan yang terdapat di darat. Bentuk perairan
yang terdapat di darat meliputi, mata air, air yang mengalir di permukaan bergerak menuju
ke daerah-daerah yang lebih rendah membentuk sungai, danau, rawa dan lain-lain yang
memiliki suatu pola aliran yang dinamakan Daerah Aliran Sungai (DAS).
Dari penjelasan di atas tentunya Anda paham bukan, bahwa air sumur, air sungai, rawa,
danau, empang dan sejenisnya termasuk jenis perairan darat.
Tata air yang berada di wilayah daratan tersebut dipelajari oleh suatu ilmu yang disebut
hidrologi.
Marilah kita lanjutkan dengan jenis dan persebaran perairan darat. Topik yang akan
dibahas mengenai jenis dan persebaran perairan darat ini antara lain danau, rawa, air
tanah, sungai, dan Daerah Aliran Sungai (DAS).
a. Danau
Pernahkah Anda melihat danau atau barangkali di sekitar tempat tinggal atau
sekolahmu terdapat danau. Kalau pernah, coba tulis di kertas, apa nama danau
yang pernah Anda lihat serta di mana danau tersebut berada. Dari hasil pengamatan
Anda tentang danau, coba perhatikan apakah sesuai jika dikatakan bahwa danau itu
merupakan suatu daratan yang cekung (basin) yang digenangi air yang cukup banyak.
Air yang menggenangi danau bisa berasal dari mata air, air tanah, air sungai yang
berpelepasan atau bermuara di danau tersebut atau bisa juga berasal dari air hujan.
Bagaimana, apakah keterangan tersebut sesuai dengan keadaan danau yang Anda
amati?, kalau tidak diskusikan dengan teman atau guru Pamongmu.
Air yang mengisi danau biasanya air tawar, contohnya Danau Toba di Sumatera
Utara, Danau Poso di Sulawesi Tengah, dan Riam Kanan di Kalimantan Selatan.
Selain air tawar ada juga danau yang airnya asin (memiliki kadar garam tinggi) seperti
Danau Kaspia, Danau Laut Mati, Danau Laut Aral, Great Salt dan lain-lain. Mengapa
ada danau yang airnya asin? Hal ini terjadi karena di danau terjadi penguapan yang
sangat tinggi. Di samping itu air yang masuk ke danau tersebut biasanya tidak
berpelepasan atau tidak mengalir lagi ke tempat lain.
Ada bermacam-macam jenis danau. Coba Anda tuliskan di kertasmu macam-macam
danau berdasarkan proses kejadiannya.
8
Sekarang cocokkan jawaban Anda dengan jawaban berikut ini.
Berdasarkan proses kejadiannya danau dibedakan menjadi 6 macam yaitu
danau: Tektonik, Vulkanik, Tektono-Vulkanik, Karst, Glasial dan Waduk atau
Bendungan.
1) Danau Tektonik, yaitu danau yang terjadi akibat adanya peristiwa tektonik seperti
gempa. Akibat gempa terjadi proses patahan (fault) pada permukaan tanah.
Permukaan tanah yang patah mengalami pemerosotan atau ambles (subsidence)
dan menjadi cekung. Selanjutnya bagian yang cekung karena ambles tersebut
terisi air dan terbentuklah danau. Danau jenis ini contohnya danau Poso, danau
Tempe, danau Tondano, dan danau Towuti di Sulawesi. Danau Singkarak, danau
Maninjau, dan danau Takengon di Sumatera.
2) Danau Vulkanik atau danau Kawah, yaitu danau yang terdapat pada kawah lubang
kepunden bekas letusan gunung berapi. Ketika gunung meletus batuan yang
menutup kawasan kepunden rontok dan meninggalkan bekas lubang di sana.
Ketika terjadi hujan lubang tersebut terisi air dan membentuk sebuah danau.
Contoh danau jenis ini ialah danau Kelimutu di Flores, Kawah Bromo, danau
gunung Lamongan di Jawa Timur, danau Batur di Bali danau Kerinci di Sumatera
Barat serta Kawah gunung Kelud.
3) Danau Tektono-Vulkanik, yaitu danau yang terjadi akibat proses gabungan antara
proses vulkanik dengan proses tektonik. Ketika gunung berapi meletus, sebagian
tanah/batuan yang menutupi gunung patah dan merosot membentuk cekungan.
Selanjutnya cekungan tersebut terisi air dan terbentuklah danau. Contoh danau
jenis ini adalah danau Toba di Sumatera Utara.
4) Danau Karst. Danau jenis ini disebut juga Doline, yaitu danau yang terdapat di
daerah berbatu kapur. Danau jenis ini terjadi akibat adanya erosi atau pelarutan
batu kapur. Bekas erosi membentuk cekungan dan cekungan terisi air sehingga
terbentuklah danau.
5) Danau Glasial, danau yang terjadi karena adanya erosi gletser. Pencairan es
akibat erosi mengisi cekungan-cekungan yang dilewati sehingga terbentuk danau.
Contoh danau jenis ini terdapat di perbatasan antara Amerika dengan Kanada
yaitu danau Superior, danau Michigan dan danau Ontario.
6) Waduk atau Bendungan, adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia.
Pembuatan waduk biasanya berkaitan dengan kepentingan pengadaan listrik
tenaga air, perikanan, pertanian dan rekreasi. Contoh danau jenis ini misalnya
Saguling, Citarum dan Jatiluhur di Jawa Barat, Riam Kanan dan Riam Kiri di
Kalimantan Selatan, Rawa Pening, Kedung Ombo dan Gajah Mungkur di Jawa
Tengah.
Bagaimana, apakah dapat Anda pahami penjelasan tersebut. Kalau masih ada
kesulitan Anda bisa bertanya kepada guru Pamong maupun guru Bina Anda.
Baik mari kita lanjutkan bahasan kita mengenai rawa.
9
b. Rawa
Pernahkah Anda melihat/menyaksikan rawa, atau barangkali di sekitar tempat tinggal
Anda terdapat rawa. Daerah rawa banyak kita temukan di pantai timur pulau Sumatera
dan pantai selatan pulau Kalimantan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa:
Rawa atau paya-paya adalah daerah rendah yang selalu tergenang air. Air yang
menggenangi rawa bisa berupa air hujan, air sungai maupun dari sumber mata
air tanah.
Ada dua jenis rawa yaitu:
1) Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, dan
2) Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian.
Rawa jenis pertama tidak memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya selalu
tergenang. Sedangkan rawa jenis kedua memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya
berganti.
Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Airnya asam atau payau, berwarna merah, kurang bagus untuk mengairi tanaman
dan tidak dapat dijadikan air minum. Kadar keasaman air (pH) mencapai 4,5.
2) Karena airnya asam, maka tidak banyak organisme (hewan maupun tumbuhtumbuhan)
yang hidup.
3) Pada bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut yang tebal.
Sedangkan rawa yang airnya mengalami pergantian memiliki ciri-ciri yang sebaliknya
yaitu:
1) Airnya tidak terlalu asam.
2) Banyak organisme yang hidup seperti cacing tanah, ikan serta tumbuh-tumbuhan
rawa seperti eceng gondok, pohon rumbia dan lain-lain.
3) Dapat diolah menjadi lahan pertanian.
Keberadaan rawa banyak manfaatnya bagi kehidupan kita, manfaat rawa bagi
kehidupan kita antara lain:
1) Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan bahan baku pembuatan
biogas dan barang-barang kerajinan anyaman seperti tas, dompet, hiasan dinding
dan lain-lain,
2) Dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut,
3) Sebagai lahan untuk usaha perikanan darat, dan
4) Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata.
Rawa merupakan salah satu ekosistem perairan darat yang harus kita jaga
kelestariannya. Untuk menjaga kelestarian rawa dapat ditempuh beberapa cara antara
lain:
1) Tidak sembarangan menebangi pohon-pohon atau tumbuh-tumbuhan yang
tumbuh di rawa.
2) Tidak membuang limbah ke rawa, karena dapat membahayakan kehidupan
organisme di dalamnya.
Bagaimana, apakah Anda dapat memahami uraian tadi? Kami bangga dengan
kemampuan Anda. Mari kita lanjutkan dengan membahas masalah air tanah.
10
c. Air Tanah
Pernahkah Anda perhatikan air yang Anda minum setiap hari, dari manakah air
tersebut diperoleh? Kalau jawaban Anda dari air tanah, maka jawaban Anda betul.
Di sekitar kita (di permukaan tanah), dapat kita saksikan adanya air sumur, sungai,
danau, rawa dan lain-lain. Sebenarnya di bawah permukaan tanah terdapat kumpulan
air yang mempersatukan kumpulan air yang ada di permukaan. Kumpulan air inilah
yang disebut air tanah. Jadi benar jika Anda mengatakan bahwa air yang kita minum
serta kita gunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari adalah air tanah.
Pengambilan air tanah dapat dilakukan dengan menimba, memompa atau
mengalirkan air dari sebuah mata air. Dimanakah air tanah berada? Air tanah berada
pada pori-pori dan celah-celah batuan. Kalau Anda memperhatikan permukaan air
sumur, maka akan Anda lihat bahwa dalamnya permukaan air sumur di berbagai
tempat tidak sama. Ada daerah tertentu misalnya di daerah pantai atau di pinggir
sungai, mungkin cukup menggali 2 meter kita telah memperoleh air tanah, tetapi di
daerah gunung mungkin kita perlu menggali hingga kedalamannya mencapai 10
atau 15 meter untuk memperoleh air tanah. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan
topografi. Perbedaan jenis tanah juga mempengaruhi kedalaman permukaan air
tanah. Contohnya di daerah gurun kedalamannya bisa mencapai 50 meter atau lebih,
sehingga jarang tumbuh-tumbuhan yang hidup di situ karena akar tumbuhan tidak
mampu menjangkau permukaan air. Penyebab lainnya adalah faktor musim. Pada
musim kemarau permukaan air tanah akan lebih dalam jika dibandingkan pada musim
penghujan.
Ada bermacam-macam jenis air tanah.
1) Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah
permukaan (Freatik) dan air tanah dalam.
a) Air tanah permukaan (Freatik) adalah air tanah yang terdapat di atas lapisan
tanah/batuan yang tidak tembus air (impermeable). Air yang ada di sumursumur,
sungai, danau dan rawa termasuk jenis ini.
b) Air tanah dalam, adalah air tanah yang terdapat di bawah lapisan tanah/
batuan yang tidak tembus air (impermeable). Untuk memperoleh air tanah
jenis ini harus dilakukan pengeboran. Sumur bor atau artesis merupakan
salah satu contoh sumur yang airnya berasal dari air tanah dalam.
2) Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah yang berasal dari
atmosfer (angkasa) dan air tanah yang berasal dari dalam perut bumi.
a) Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu air tanah
berasal dari hujan dan pencairan salju.
b) Air tanah yang berasal dari dalam bumi misalnya air tanah turbir (yaitu air
tanah yang tersimpan di dalam batuan sedimen) dan air tanah juvenil yaitu
air tanah yang naik dari magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata
air panas.
Ada 4 wilayah air tanah yaitu:
1) Wilayah yang masih terpengaruh udara.
Pada bagian teratas dari permukaan bumi terdapat lapisan tanah yang
mengandung air. Karena pengaruh gaya berat (gravitasi), air di wilayah ini akan
bebas bergerak ke bawah. Tumbuh-tumbuhan memanfaatkan air pada lapisan
ini untuk menopang kelangsungan hidupnya.
11
2) Wilayah jenuh air.
Wilayah inilah yang disebut dengan wilayah kedalaman sumur. Kedalaman wilayah
ini tergantung pada topografi, jenis tanah dan musim.
3) Wilayah kapiler udara.
Wilayah ini merupakan peralihan antara wilayah terpengaruh udara dengan
wilayah jenuh air. Air tanahnya diperoleh dari proses kapilerisasi (perembesan
naik) dari wilayah jenuh air.
4) Wilayah air dalam.
Wilayah ini berisikan air yang terdapat di bawah tanah/batuan yang tidak tembus
air.
Untuk lebih jelasnya Anda dapat mengamati gambar wilayah air berikut ini:
Gambar 5. Penampang air tanah (Sumber: Sandy, 1985)
Bagaimana, apakah Anda memahami uraian di atas? Jika belum pelajari sekali lagi,
jika sudah kerjakan tugas berikut ini.
Air Bunga Tanah
Air Tanah
Sumur
Wilayah aliran Wilayah jenuh air Wilayah terpengaruh udara
dalam batuan
1
2
3
4
5
12
KEGIATAN 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan menuliskan salah satu huruf di depan
jawaban yang paling tepat.
1. Air yang terdapat di permukaan bumi jumlahnya ....
a. tetap
b. semakin berkurang
c. semakin bertambah
d. tidak tentu, kadang bertambah kadang berkurang.
2. Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi disebut ....
a. atmosfer
b. ionosfer
c. litosfer
d. hidrosfer.
3. Awan yang terdapat di udara merupakan air yang berbentuk ....
a. padat
b. cair
c. gas
d. campuran antara gas dan cair.
4. Air laut/lautan yang menguap membubung ke udara kemudian jatuh kembali ke laut/
lautan sebagai hujan disebut siklus air ....
a. besar
b. kecil
c. sedang
d. campuran
5. Danau merupakan dataran ... yang digenangi air yang jumlahnya cukup banyak.
a. cekung
b. di sekitar sungai
c. rendah
d. di sekitar pantai.
6. Danau yang tidak memiliki saluran pelepasan air biasanya airnya terasa ....
a. tawar
b. asin
c. payau
d. kemerah-merahan.
7. Contoh danau yang asin adalah danau ....
a. Toba
b. Poso
c. Saguling
d. Kaspia.
13
8. Yang dimaksud dengan siklus air adalah ....
a. pergantian air
b. perputaran air
c. pemanasan air
d. bertambah dan berkurangnya jumlah air.
9. Air yang menggenangi rawa-rawa biasanya air ....
a. hujan
b. sungai
c. sumber
d. ketiganya (a, b dan c) benar.
10. Rawa yang cocok untuk dijadikan daerah perikanan adalah rawa yang ....
a. airnya mengalami pergantian
b. airnya tidak mengalami pergantian
c. airnya asam
d. dasarnya banyak gambut.
11. Manfaat rawa bagi kehidupan antara lain ....
a. dapat dijadikan daerah pertanian
b. usaha perikanan darat
c. tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan sebagai bahan baku dalam
pembuatan biogas.
d. Ketiganya (a, b dan c) benar.
12. Air tanah berada di ....
a. pori-pori batuan
b. celah-celah batuan
c. a dan b benar
d. dalam tanah.
13. Kedalaman permukaan air sumur tergantung pada ....
a. topografi
b. jenis tanah
c. musim
d. topografi, jenis tanah dan musim.
14. Air tanah yang dimanfaatkan oleh tumbuh-tumbuhan untuk menunjang kehidupannya
adalah air tanah yang berada di wilayah ....
a. yang masih terpengaruh udara
b. jenuh air
c. kapiler udara
d. air dalam.
15. Air sumur di rumah-rumah penduduk merupakan jenis air tanah ....
a. freatik
b. turbir
c. artesis
d. impermeable.
14
15
Kegiatan Belajar 2
PERAIRAN DARAT (SUNGAI, DAERAH ALIRAN
SUNGAI dan PEMANFAATAN PERAIRAN DARAT)
Setelah mempelajari urian materi dalam kegiatan ini serta mengerjakan tugastugas
yang terdapat di dalamnya diharapkan Anda dapat:
1. menjelaskan pengertian sungai dan jenis-jenisnya;
2. menjelaskan bagian-bagian dari sungai dan ciri-cirinya;
3. menjelaskan pengertian daerah aliran sungai (DAS) dan jenisnya;
4. menjelaskan gejala-gejala alam yang terjadi bila DAS rusak; dan
5. menyebutkan pemanfaatan perairan darat.
1. Sungai dan Jenis-jenisnya
Amatilah sungai-sungai yang ada di sekitarmu, kemudian jawablah
pertanyaan berikut ini: Apa yang dimaksud dengan sungai? Setelah Anda
jawab, sekarang cocokkan jawabanmu dengan jawaban berikut ini.
Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari tanah di
sekitarnya dan menjadi tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa
atau ke sungai yang lain.
Bagaimana apakah jawabanmu mempunyai maksud yang sama dengan jawaban
tersebut?, yang jelas dari pengertian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa sungai
merupakan tempat mengalirnya air tawar. Air yang mengalir lewat sungai bisa berasal
dari air hujan, bisa berasal dari mata air atau bisa juga berasal dari es yang mengalir
(Gletser). Ke mana air itu mengalir? Air mengalir bisa ke laut, ke danau, ke rawa, ke
sungai lain dan bisa juga ke sawah-sawah.
Ada bermacam-macam jenis sungai. Berdasarkan sumber airnya sungai dibedakan
menjadi tiga macam yaitu: sungai hujan, sungai gletser dan sungai campuran.
a. Sungai Hujan, adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau sumber mata
air. Contohnya adalah sungai-sungai yang ada di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
b. Sungai Gletser, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es. Contoh sungai
yang airnya benar-benar murni berasal dari pencairan es saja (ansich) boleh dikatakan
tidak ada, namun pada bagian hulu sungai Gangga di India (yang berhulu di Peg.
Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (yang berhulu di Pegunungan Alpen)
dapat dikatakan sebagai contoh jenis sungai ini.
c. Sungai Campuran, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es (gletser),
dari hujan, dan dari sumber mata air. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Digul
dan sungai Mamberamo di Papua (Irian Jaya).
16
Berdasarkan debit airnya (volume airnya), sungai dibedakan menjadi 4 macam yaitu
sungai permanen, sungai periodik, sungai episodik, dan sungai ephemeral.
a. Sungai Permanen, adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap.
Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di
Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
b. Sungai Periodik, adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak,
sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat
di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah.
Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas
di Jawa Timur.
c. Sungai Episodik, adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada
musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau
Sumba.
d. Sungai Ephemeral, adalah sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan.
Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja
pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya) sungai dibedakan menjadi 5 jenis yaitu
sungai konsekuen, sungai subsekuen, sungai obsekuen, sungai resekuen dan sungai
insekuen.
a. Sungai Konsekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah lereng awal.
b. Sungai Subsekuen atau strike valley adalah sungai yang aliran airnya mengikuti
strike batuan.
c. Sungai Obsekuen, adalah sungai yang aliran airnya berlawanan arah dengan sungai
konsekuen atau berlawanan arah dengan kemiringan lapisan batuan serta bermuara
di sungai subsekuen.
d. Sungai Resekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan
lapisan batuan dan bermuara di sungai subsekuen.
e. Sungai Insekuen, adalah sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh litologi maupun
struktur geologi.
Berdasarkan struktur geologinya sungai dibedakan menjadi dua yaitu sungai anteseden
dan sungai sungai superposed.
a. Sungai Anteseden adalah sungai yang tetap mempertahankan arah aliran airnya
walaupun ada struktur geologi (batuan) yang melintang. Hal ini terjadi karena kekuatan
arusnya, sehingga mampu menembus batuan yang merintanginya.
b. Sungai Superposed, adalah sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing
oleh lapisan batuan yang menutupinya.
Berdasarkan pola alirannya sungai dibedakan menjadi
6 macam yaitu radial, dendritik, trellis, rektanguler dan
pinate (Tim Geografi, Yudhistira, p. 84).
a. Radial atau menjari, jenis ini dibedakan menjadi
dua yaitu:
1) Radial sentrifugal, adalah pola aliran yang
menyebar meninggalkan pusatnya. Pola aliran
ini terdapat di daerah gunung yang berbentuk
kerucut.
Gambar 6.
Sungai Radial Sentrifugal.
17
2) Radial sentripetal, adalah pola aliran yang
mengumpul menuju ke pusat. Pola ini terdapat
di daerah basin (cekungan).
b. Dendritik, adalah pola aliran yang tidak teratur. Pola
alirannya seperti pohon, di mana sungai induk
memperoleh aliran dari anak sungainya. Jenis ini
biasanya terdapat di daerah datar atau daerah
dataran pantai.
c. Trellis, adalah pola aliran yang menyirip seperti
daun.
d. Rektangular, adalah pola aliran yang membentuk
sudut siku-siku atau hampir siku-siku 90°.
Gambar 7.
Sungai Radial Sentripetal.
Gambar 8.
Sungai Dendritik.
Gambar 9.
Sungai Trellis.
Gambar 10.
Sungai Rektanguler.
18
e. Pinate, adalah pola aliran di mana muara-muara
anak sungainya membentuk sudut lancip.
f. Anular, adalah pola aliran sungai yang membentuk
lingkaran.
Bagaimana apakah dapat Anda pahami? Jika ada kesulitan Anda dapat mendiskusikan
hal tersebut dengan teman-temanmu atau dengan Guru Pamongmu atau dapat juga
Anda tanyakan dengan Guru Binamu. Sekarang mari kita lanjutkan untuk membicarakan
tentang bagian-bagian sungai dan ciri-cirinya.
2. Bagian-bagian Sungai dan Ciri-cirinya
Bagian-bagian dari sungai bisa dikategorikan menjadi tiga, yaitu bagian hulu, bagian
tengah dan bagian hilir.
a. Bagian Hulu
Bagian hulu memiliki ciri-ciri: arusnya deras, daya erosinya besar, arah erosinya
(terutama bagian dasar sungai) vertikal. Palung sungai berbentuk V dan lerengnya
cembung (convecs), kadang-kadang terdapat air terjun atau jeram dan tidak terjadi
pengendapan.
b. Bagian Tengah
Bagian tengah mempunyai ciri-ciri: arusnya tidak begitu deras, daya erosinya mulai
berkurang, arah erosi ke bagian dasar dan samping (vertikal dan horizontal), palung
sungai berbentuk U (konkaf), mulai terjadi pengendapan (sedimentasi) dan sering
terjadi meander yaitu kelokan sungai yang mencapai 180° atau lebih.
Gambar 11.
Sungai Pinate.
Gambar 12.
Sungai Anular.
19
c. Bagian Hilir
Bagian hilir memiliki ciri-ciri: arusnya tenang, daya erosi kecil dengan arah ke samping
(horizontal), banyak terjadi pengendapan, di bagian muara kadang-kadang terjadi
delta serta palungnya lebar.
3. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah Aliran Sungai sering disebut dengan Drainage Area, atau Rivers basin atau
Watershed. Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan DAS itu. Tuliskan jawabanmu,
kemudian cocokkan jawaban Anda dengan jawaban berikut ini:
DAS adalah daerah yang berada di sekitar sungai, apabila terjadi turun hujan di
daerah tersebut, airnya mengalir ke sungai yang bersangkutan.
Apakah jawaban Anda sesuai dengan jawaban tersebut di atas? Bagus. Dengan demikian
kita dapat menyimpulkan bahwa DAS merupakan daerah di sekitar sungai tempat air
hujan tertampung dan tempat di mana air hujan dialirkan ke sungai tersebut.
DAS dibedakan menjadi dua yaitu DAS gemuk dan DAS kurus (Tim MGMP SMU DKI
Jakarta, p. 153).
a. DAS gemuk, yaitu suatu DAS yang luas sehingga
memiliki daya tampung air yang besar. Sungai
dengan DAS seperti ini, airnya cenderung meluap
bila di bagian hulu terjadi hujan deras.
b. DAS kurus, yaitu DAS yang relatif tidak luas sehingga
daya tampung airnya kecil. Sungai dengan DAS
semacam ini luapan airnya tidak begitu hebat ketika
bagian hulunya terjadi hujan lebat.
Sebagai tempat penampungan air hujan DAS harus kita jaga kelestariannya. Cara
menjaga kelestarian DAS antara lain tidak menggunduli hutan/tanaman-tanaman di areal
DAS. Cara lainnya yaitu tidak mendirikan bangunan di areal DAS sebagai tempat
pemukiman atau keperluan lainnya.
Kerusakan DAS dapat terlihat dari adanya tanda-tanda yang berupa:
a. Lingkungan DAS semakin bertambah gundul, dan
b. Di sekitar DAS menjadi tempat pemukiman penduduk yang padat.
Gambar 13. DAS Gemuk
Gambar 14. DAS Kurus
20
Selain itu gejala alam yang akan terjadi bila DAS rusak adalah:
a. air sungai meluap, sering terjadi banjir,
b. akan terbentuk delta sungai, dan
c. dataran pantai (tempat bermuaranya sungai) bertambah luas.
4. Pemanfaatan Perairan Darat
Perairan darat antara lain dapat kita manfaatkan untuk kepentingan sumber air minum,
sumber tenaga, irigasi, perikanan darat, transportasi, bahan baku industri, rekreasi dan
olahraga air.
a. Air Minum
Air yang kita minum sehari-hari baik yang berasal dari air sumur, air PAM, air danau
atau sungai dan lain-lain merupakan bagian dari perairan darat.
b. Sumber tenaga (energy)
Perairan darat dapat kita manfaatkan sebagai sumber tenaga, misalnya untuk
pembangkit listrik tenaga air dan sebagai sarana transportasi.
c. Irigasi
Perairan darat dapat kita manfaatkan sebagai sarana irigasi. Dengan demikian kita
dapat melakukan berbagai usaha pertanian dan perkebunan.
d. Perikanan Darat
Berbagai usaha produksi perikanan darat (seperti ikan mas, lele, belut, nila dan lainlain)
dapat kita jalankan berkat adanya sistem perairan darat. Majunya usaha
perikanan darat di samping meningkatkan penghasilan juga meningkatkan kualitas
gizi masyarakat.
e. Sarana Transportasi
Sistem perairan darat dapat dimanfaatkan sebagai sarana transportasi. Contohnya
banyak sungai-sungai di pulau Kalimantan dan Sumatera yang dimanfaatkan sebagai
sarana transportasi.
f. Bahan baku industri
Pemanfaatan air sebagai bahan baku industri misalnya dalam memproduksi listrik
tenaga air. Contoh lainnya PT. Inalum di Sumatera Utara memanfaatkan air sungai
Asahan dalam proses produksi aluminiumnya.
g. Rekreasi
Waduk-waduk, rawa, danau ataupun sumber-sumber air panas merupakan tempat
yang dapat kita jadikan sebagai sarana rekreasi yang menarik.
h. Olah raga air
Sistem perairan darat dapat dimanfaatkan sebagai sarana olah raga seperti renang,
selam, kano dan lain-lain.
Bagaimana, apakah Anda sudah dapat memahami uraian materi pada kegiatan 2 ini,
jika belum silahkan Anda pelajari lagi pada bagian-bagian yang belum Anda mengerti,
jika sudah silahkan mengerjakan soal-soal pada tugas kegiatan 2 pada buku latihanmu
atau kertas ulanganmu.
21
KEGIATAN 2
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan menuliskan salah satu huruf di depan
jawaban yang paling tepat.
1. Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya ... dari tanah di sekitarnya.
a. lebih sejajar
b. lebih rendah
c. lebih tinggi
d. lebih miring
2. Air yang mengalir ke sungai berasal dari air ....
a. hujan
b. es
c. mata air
d. a, b dan c benar
3. Sungai Gletser airnya berasal dari air ....
a. hujan
b. mata air
c. es
d. campuran
4. Sungai-sungai yang ada di Pulau Jawa kebanyakan jenis sungai ....
a. hujan
b. campuran
c. gletser
d. pasang surut
5. Pada hulu sungai Gangga dan Rhein boleh dapat dikatakan sebagai jenis sungai ....
a. permanen
b. campuran
c. gletser
d. periodik
6. Sungai yang debit airnya relatif tetap besar sepanjang tahun disebut jenis sungai ....
a. permanen
b. campuran
c. gletser
d. periodik
7. Arus yang deras biasanya terjadi di bagian ... dari sungai.
a. pinggir
b. tengah
c. hulu
d. hilir
22
8. Pada bagian tengah dari sungai biasanya palungnya berbentuk ....
a. U
b. V
c. S
d. campuran
9. Salah satu ciri pada bagian hilir dari sungai adalah ....
a. adanya meander
b. banyak terjadi pengendapan
c. palungnya berbentuk V
d. tingkat erosi besar
10. Daerah Aliran Sungai (DAS) sering juga disebut ....
a. drainage area
b. rivers basin
c. water shed
d. jawaban a, b dan c benar
11. DAS yang mampu menampung air dalam jumlah yang besar adalah DAS jenis ....
a. gemuk
b. kurus
c. sedang
d. campuran
12. Hal penting yang perlu dilakukan untuk menjaga kelestarian DAS adalah....
a. menjadikan DAS sebagai tempat rekreasi
b. memelihara hutan di areal DAS
c. menjadikan DAS sebagai tempat olah raga golf
d. mendirikan pabrik di areal DAS
13. Gejala alam yang muncul akibat rusaknya DAS adalah ....
a. kebakaran hutan
b. terjadinya letusan gunung api
c. terjadinya pengikisan di daerah pantai
d. terjadinya delta
14. Daerah kolam air deras lebih cocok untuk dijadikan tempat beternak ikan....
a. nila
b. lele
c. emas
d. belut
15. Pembangkit listrik tenaga air membuktikan adanya pemanfaatan air sebagai sumber ....
a. energi
b. penggerak
c. inspirasi
d. rekreasi
23
PERAIRAN LAUT (JENIS LAUT, KEDALAMAN LAUT,
GERAKAN AIR LAUT dan MINERAL LAUT)
Setelah mempelajari uraian materi dalam kegiatan ini serta mengerjakan tugastugas
yang terdapat di dalamnya diharapkan Anda dapat:
1. menyebutkan penggolongan jenis laut;
2. menjelaskan cara-cara mengukur kedalaman laut;
3. menjelaskan gerakan-gerakan air laut;
4. menjelaskan manfaat gerakan air laut; dan
5. mengelompokkan mineral perairan laut dan manfaatnya.
Anda telah mempelajari perairan darat, mari kita lanjutkan dengan mempelajari
perairan laut. Pernahkah Anda melihat atau tamasya ke daerah pantai? Kalau
pernah coba Anda ingat-ingat bagaimana rasa airnya? Asin bukan? Laut/lautan
memang merupakan bagian dari permukaan bumi yang airnya memiliki kadar
garam yang tinggi, sehingga air laut rasanya asin. Permukaan bumi yang luasnya diperkirakan
mencapai 510 km2, ternyata hampir 2/3 bagiannya (71% nya) tertutup oleh laut dan hanya
1/3 nya saja yang berupa daratan.
1. Jenis Laut
Ada beberapa jenis laut, menurut cara terjadinya kita mengenal adanya laut Transgresi,
laut Ingresi dan laut Regresi.
a. Laut Transgresi (laut yang meluas), terjadi karena adanya perubahan permukaan
laut secara positif (secara meluas). Perubahan permukaan ini terjadi karena naiknya
permukaan air laut atau daratannya yang turun, sehingga bagian-bagian daratan
yang rendah tergenang air laut. Perubahan ini terjadi pada zaman es. Contoh laut
jenis ini adalah laut Jawa, laut Arafuru dan laut Utara.
b. Laut Ingresi, adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan tanah di dasar laut.
Oleh karena itu laut ini juga sering disebut laut tanah turun. Penurunan tanah di
dasar laut akan membentuk lubuk laut dan palung laut.
Lubuk laut atau basin adalah penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat. Contohnya
lubuk Sulu, lubuk Sulawesi, lubuk Banda dan lubuk Karibia. Sedangkan Palung Laut
atau trog adalah penurunan di dasar laut yang bentuknya memanjang.
Contohnya palung Mindanau yang dalamnya 1.085 m, palung Sunda yang dalamnya
7.450 m, palung Jepang yang dalamnya 9.433 m serta palung Mariana yang dalamnya
10.683 m (terdalam di dunia).
c. Laut Regresi, adalah laut yang menyempit. Penyempitan terjadi karena adanya
pengendapan oleh batuan (pasir, lumpur dan lain-lain) yang dibawa oleh sungaisungai
yang bermuara di laut tersebut. Penyempitan laut banyak terjadi di pantai
utara pulau Jawa.
Kegiatan Belajar 3
24
Menurut letaknya, laut dibedakan menjadi tiga yaitu laut tepi, laut pertengahan dan laut
pedalaman.
a. Laut tepi (laut pinggir), adalah laut yang terletak di tepi benua (kontinen) dan seolaholah
terpisah dari samudera luas oleh daratan pulau-pulau atau jazirah. Contohnya
laut Cina Selatan dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan kepulauan Filipina.
b. Laut pertengahan, adalah laut yang terletak di antara benua-benua. Lautnya dalam
dan mempunyai gugusan pulau-pulau. Contohnya laut Tengah di antara benua Afrika-
Asia dan Eropa, laut Es Utara di antara benua Asia dengan Amerika dan lain-lain.
c. Laut pedalaman, adalah laut-laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan.
Contohnya laut Kaspia, laut Hitam dan laut Mati.
Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan menjadi 4 wilayah (zona) yaitu: zona Lithoral,
zona Neritic, zona Bathyal dan zona Abysal.
a. Zona Lithoral, adalah wilayah pantai atau pesisir atau shore. Di wilayah ini pada saat
air pasang tergenang air dan pada saat air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh
karena itu wilayah ini sering juga disebut wilayah pasang-surut.
b. Zona Neritic (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang surut hingga
kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga
pada wilayah ini paling banyak terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun
tumbuh-tumbuhan. Contohnya laut Jawa, laut Natuna, selat Malaka dan laut-laut di
sekitar kepulauan Riau.
c. Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman
antara 150 m hingga 1800 m. Wilayah ini tidak dapat tertembus sinar matahari, oleh
karena itu kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di wilayah Neritic.
d. Zone Abyssal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut yang memiliki kedalaman
di atas 1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan.
Jenis hewan yang dapat hidup di wilayah ini sangat terbatas.
Untuk lebih memahami penjelasan di atas perhatikan gambar berikut ini.
Gambar 15.
Zone (wilayah) laut (Makmur Tanujaya, p.272).
Daratan
Zona
litoral
pasir
dan
kerikil
Zona air
dangkal
pasir,
lumpur,
karang
Zona batyal
lumpur
Zona abyssal (lumpur)
Permukaan laut
Continental shelf
Continental signa
Deeps
Oscan floor
25
Setelah Anda memahami berbagai jenis laut marilah kita lanjutkan membahas cara
mengukur kedalaman laut.
2. Cara Mengukur Kedalaman Laut
Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk mengukur kedalaman laut yaitu dengan
menggunakan teknik bandul timah hitam (dradloading) dan teknik Gema duga atau Echo
Sounder atau Echoloading.
a. Teknik Bandul Timah Hitam (dradloading)
Teknik ini ditempuh dengan menggunakan tali panjang yang ujungnya diikat dengan
bandul timah sebagai pemberat. Dari sebuah kapal tali diturunkan hingga bandul
menyentuh dasar laut. Selanjutnya panjang tali diukur dan itulah kedalaman laut.
Cara ini sebenarnya tidak begitu tepat karena tali tidak bisa tegak lurus akibat
pengaruh arus laut. Di samping itu kadang-kadang bandul tidak sampai ke dasar
laut karena tersangkut karang. Cara ini juga memerlukan waktu lama. Namun
demikian cara ini memiliki kelebihan yaitu dapat mengetahui jenis batuan di dasar
laut, suhu dan juga mengetahui apakah di dasar laut masih terdapat organisme
yang bisa hidup.
b. Gema duga atau Echo Sounder
atau Echoloading
Penggunaan teknik ini didasarkan pada
hukum fisika tentang perambatan dan
peantulan bunyi dalam air. Isyarat bunyi
yang dikeluarkan dari sebuah peralatan
yang dipasang di dasar kapal memiliki
kecepatan merambat rata-rata 1600
meter per detik sampai membentur
dasar laut. Setelah membentur dasar
laut bunyi dipantulkan dalam bentuk
gema dan ditangkap melalui sebuah
peralatan yang juga dipasang di dasar
kapal. Jarak waktu yang diperlukan
untuk perambatan dan pemantulan
dapat diterjemahkan sebagai
kedalaman laut. Cara ini dianggap lebih
praktis, cepat dan akurat. Namun kita
tidak dapat memperoleh informasi
tentang suhu, jenis batuan dan tanda-tanda kehidupan di dasar laut.
Rumus untuk mencari kedalaman laut melalui teknik gema duga adalah sebagai
berikut:
d = x V x t 12
di mana d = kedalaman laut, V = kecepatan suara dalam laut dan t = waktu
a b
a b
Gambar 16. Bandul Timah untuk Mengukur
Kedalaman Laut. (Tim Geografi, Yudistiro, P. 98)
26
Jadi misalnya diketahui waktu
yang diperlukan untuk
perambatan bolak-balik (t) ada
4 detik dan kecepatan suara
dalam laut (V) = 1600 m/detik,
maka kedalaman laut dapat
dihitung sebagai berikut:
d = 1
2
x 1600 m x 4
d = 1
2
x 6400 m
= 3200 m
Jadi kedalaman laut adalah
3200 m.
Bagaimana, tidak sulit bukan memahami uraian materi tersebut di atas, kalau masih ada
kesulitan silahkan Anda berdiskusi dengan teman-temanmu atau bertanya pada Guru
Pamong atau Guru Binamu. Marilah kita lanjutkan membahas materi lain yaitu tentang
Gerakan air laut.
3. Gerakan Air Laut
Ada tiga hal yang akan kita bahas sehubungan dengan gerakan air laut ini yaitu arus
laut, gelombang laut dan pasang surut air laut.
a. Arus Laut
Arus laut atau sea current adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat
lain baik secara vertikal (gerakan ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke
samping).
Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus bawah. Arus
atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Sedangkan arus bawah adalah
arus yang bergerak di bawah permukaan laut.
Menurut suhunya kita mengenal adanya arus panas dan arus dingin. Arus panas
adalah arus yang bila suhunya lebih panas dari daerah yang dilalui. Sedangkan arus
dingin adalah arus yang suhunya lebih dingin dari daerah yang dilaluinya.
b. Gelombang Laut
Gelombang laut atau ombak merupakan gerakan air laut yang paling umum dan
mudah kita amati. Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya gelombang laut
sebagai berikut:
Jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya) bergesekan
satu sama lain, maka pada bidang geraknya akan terbentuk gelombang.
Gambar 17. Pengukuran kedalaman laut dengan
Teknik Gema Duga (Tim Geografi, Yudistiro, P. 98)
27
Gelombang terjadi karena beberapa sebab, antara lain:
1) Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di permukaan,
oleh karena itu arah gelombang sesuai dengan arah angin.
2) Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan terjadi
hempasan dan pecah. Air yang pecah itu akan terjadi arus balik dan membentuk
gelombang, oleh karena itu arahnya akan berlawanan dengan arah datangnya
gelombang.
3) Karena gempa bumi. Gelombang laut terjadi karena adanya gempa di dasar
laut. Gempa terjadi karena adanya gunung laut yang meletus atau adanya getaran/
pergeseran kulit bumi di dasar laut. Gelombang yang ditimbulkan biasanya besar
dan sering disebut dengan gelombang “tsunami”. Contohnya ketika gunung
Krakatau meletus pada tahun 1883, menyebabkan terjadinya gelombang tsunami
yang banyak menimbulkan banyak kerugian.
Sebelum kita lanjutkan ke materi lain coba Anda simpulkan apa perbedaan arus laut
dengan gelombang laut.
Sekarang cocokkan jawaban Anda
dengan jawaban berikut: secara mudah
dapat dikatakan arus merupakan
derasnya aliran air laut, baik aliran naik
turun (vertikal) maupun aliran mendatar
(horizontal). Sedangkan gelombang
merupakan gerakan naik turunnya air
laut. Tititk tertinggi pada gerakan naik
disebut puncak gelombang sedangkan
titik terendah pada gerakan menurun
disebut lembah gelombang.
c. Pasang Surut (Ocean Tide)
Pasang naik dan pasang surut merupakan bentuk gerakan air laut yang terjadi karena
pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi. Hal ini didasarkan pada
hukum Newton yang berbunyi:
Dua benda akan terjadi saling tarik menarik dengan kekuatan yang berbanding
terbalik dengan pangkat dua jaraknya.
Berdasarkan hukum tersebut berarti makin besar/jauh jaraknya makin kecil daya
tariknya. Karena jarak dari bumi ke matahari lebih jauh dari pada ke jarak bulan,
maka pasang surut permukaan air laut lebih banyak dipengaruhi oleh bulan.
Ada dua macam pasang surut.
1) Pasang Purnama, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang surut
tertinggi (besar). Pasang besar terjadi pada tanggal 1 (berdasarkan kalender
bulan) dan pada tanggal 14 (saat bulan purnama). Pada kedua tanggal tersebut
posisi Bumi - Bulan - Matahari berada satu garis (konjungsi) sehingga kekuatan
gaya tarik bulan dan matahari berkumpul menjadi satu menarik permukaan bumi.
Permukaan bumi yang menghadap ke bulan mengalami pasang naik besar.
Sedangkan permukaan bumi yang tidak menghadap ke bulan mengalami pasang
surut besar.
Puncak gelombang
Lembah gelombang
28
Gambar 18.a. Pasang Purnama (Bumi-Bulan-Matahari sejajar pada satu
garis lurus pada saat bulan baru).
Gambar 18.b. Pasang Purnama (Bulan-Bumi-Matahari sejajar pada satu
garis lurus pada saat bulan purnama).
2) Pasang Perbani, ialah
peristiwa terjadinya pasang
naik dan psang surut
terendah (kecil). Pasang kecil
terjadi pada tanggal 7 dan 21
kalender bulan. Pada kedua
tanggal tersebut posisi
M a t a h a r i - B u l a n - B u m i
membentuk sudut 90°. Gaya
tarik Bulan dan Matahari
terhadap Bumi berlawanan
arah sehingga kekuatannya
menjadi berkurang (saling
melemahkan) dan terjadilah
pasang terendah (rendah).
Terjadinya peristiwa pasang surut
permukaan air laut sangat
bermanfaat bagi kehidupan
manusia, antara lain: untuk kepentingan penelitian, usaha pertambakan, kepentingan
militer misalnya untuk mengatur pendaratan pasukan katak, sumber energi listrik,
usaha pertanian lahan pasang surut.
MATAHARI
Bumi Bulan
MATAHARI
Bulan
Bumi
Gambar 19. Pasang Perbani (Bumi-Bulan-Matahari
berada dalam posisi sudut 90°)
MATAHARI
Bulan Bumi
29
4. Pemanfaatan Gerakan Air Laut dalam Kehidupan
Jika Anda sedang di tepi pantai atau sedang berlayar, amatilah air laut, di sana Anda
akan melihat bahwa air laut tidaklah diam. Banyak hal yang mempengaruhi gerakan air
laut, salah satu di antaranya yang paling penting adalah gerakan angin. Air akan bergerak
sesuai arah angin. Gerakan air laut sebenarnya salah satu anugerah yang dapat kita
manfaatkan. Dalam kehidupan kita gerakan air laut antara lain dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pelayaran, perikanan, energi (pembangkit tenaga listrik), pertanian laut dan
pariwisata.
a. Pelayaran
Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan dalam bidang pelayaran terutama
kapal/perahu yang menggunakan layar. Kapal besar sekalipun pada prinsipnya dalam
perjalanan pelayarannya tidak mau berbenturan dengan ombak maupun arus
sehingga informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan.
b. Perikanan
Gerakan air laut berpengaruh pada gerakan plankton (fitoplankton). Tempat-tempat
yang banyak planktonnya biasanya di situ banyak berkumpul ikan. Oleh karena itu
bagi para nelayan, informasi tentang gerakan air laut dapat dimanfaatkan untuk
mendeteksi tempat-tempat berkumpulnya berbagai jenis ikan.
c. Energi (pembangkit tenaga listrik)
Belanda dan Perancis merupakan contoh negara yang telah memanfaatkan gerakan
air laut sebagai sumber energi (yaitu sebagai pembangkit tenaga listrik). Sedangkan
di Indonesia hal ini masih dalam tahap uji coba. Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan pemerintah Belanda kini sedang melakukan
uji coba membangun proyek pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan
gerakan air laut di selat Bali.
d. Pertanian Laut
Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan bagi para petani yang bergerak
di bidang pertanian laut. Sebagai contoh para petani yang melakukan usaha di bidang
pertanian laut (seperti budidaya rumput laut, budidaya kerang, mutiara dan lainlain),
kalau tidak memperhitungkan gerakan air laut, maka hasil pertaniannya akan
hanyut terbawa oleh air laut sehingga mengalami gagal panen.
e. Pariwisata
Olahraga selancar, dayung, diving, lomba perahu layar dan lain-lain yang banyak
memperhitungkan faktor gerakan air laut sangat diminati oleh para wisatawan.
Olahraga selancar angin misalnya, memerlukan tempat yang gelombangnya besar.
5. Mineral Perairan Laut dan Pemanfaatannya
Banyak mineral yang terdapat di perairan laut yang dapat kita manfaatkan misalnya
garam, minyak bumi, kapur, fosfat, kalsium karbonat dan lain-lain.
a. Garam
Sebagaimana kita ketahui garam merupakan salah satu mineral yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh kita. Pengambilan garam dilakukan dengan cara mengeringkan
air laut.
30
b. Minyak bumi
Selain di darat, minyak bumi juga ditemukan di dasar laut, misalnya ladang minyak di
celah Timor, laut Natuna, laut Cina Selatan dan lain-lain.
c. Kapur atau Gamping
Batu kapur banyak kita temukan tersebar di dasar laut dangkal. Batu kapur merupakan
bahan baku dalam industri semen, alat tulis, gula, gelas dan lain-lain. Selain itu batu
kapur juga diperlukan sebagai bahan bangunan.
d. Fosfat
Binatang-binatang laut seperti ikan, udang, algae, teripang, kerang, mutiara dan
lain-lain yang hidup di terumbu-terumbu karang secara alami akan mengalami siklus
biologi. Sisa-sisa kehidupan dari hasil siklus tersebut merupakan bahan fosfat yang
sangat diperlukan sebagai bahan dasar industri pupuk.
e. Kalsium karbonat
Kalsium karbonat diperlukan sebagai bahan pembuatan potas. Kalsium karbonat
diperoleh dari rumput laut
Apakah Anda telah merasa paham terhadap uraian materi pada kegiatan ini? Jika ya,
silahkan Anda mengerjakan tes akhir kegiatan berikut ini pada buku latihanmu.
31
KEGIATAN 3
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan menuliskan salah satu huruf di depan
jawaban yang paling tepat.
1. Laut transgressi adalah laut yang mengalami ....
a. penyusutan
b. perluasan
c. penurunan
d. pemanasan
2. Laut ingressi terjadi karena ....
a. Penurunan tanah di dasar laut.
b. Perluasan permukaan laut.
c. Pencairan es di zaman glassial.
d. Penyempitan permukaan laut.
3. Palung laut yang terdalam di dunia adalah palung ....
a. Mindanau
b. Sunda
c. Jepang
d. Mariana.
4. Laut Cina Selatan merupakan contoh laut jenis ....
a. Pedalaman
b. Pertengahan
c. Regresi
d. Tepi.
5. Sedangkan laut Kaspia, laut Hitam dan laut Mati merupakan contoh laut jenis ....
a. Pinggir
b. Transgressi
c. Pedalaman
d. Ingressi.
6. Daerah pesisir termasuk zona ....
a. Lithoral
b. Neritic
c. Bathyal
d. Abyssal.
7. Wilayah terdalam dari laut disebut zona ....
a. Lithoral
b. Neritic
c. Bathyal
d. Abyssal.
32
8. Pengukuran kedalaman laut dengan menggunakan sinyal suara disebut teknik ....
a. Gema duga/Echosounder/Echoloading
b. Gema duga
c. Echosounder
d. Echoloading.
9. Keuntungan mengukur kedalaman laut dengan menggunakan teknik bandul timah hitam
adalah ....
a. praktis
b. mengetahui jenis batuan yang ada di dasar laut
c. cepat
d. akurat.
10. Gelombang besar yang banyak menimbulkan korban (tsunami) biasanya disebabkan
oleh ....
a. angin
b. pantai yang curam
c. gempa
d. badai.
11. Pasang surutnya air laut disebabkan oleh ....
a. daya tarik bulan
b. daya tarik matahari
c. jenis organisme laut
d. daya tarik bulan dan matahari.
12. Pasang perbani termasuk pasang surut jenis ....
a. kecil
b. sedang
c. besar
d. rata-rata.
13. Pasang purnama terjadi pada saat ....
a. bulan purnama
b. bulan baru
c. bulan purnama dan baru
d. pertengahan bulan.
14. Terjadinya pasang surut permukaan laut dapat dimanfaatkan dalam usaha....
a. perikanan
b. olahraga selam
c. olahraga kano
d. selancar.
15. Minyak bumi dasar laut dapat ditemukan di ....
a. Samudera Hindia
b. Laut Sulawesi
c. Laut Natuna
d. Selat Makasar.
33
PERAIRAN LAUT (ORGANISME LAUT,
PEMANFAATAN PERAIRAN LAUT, PEMBAGIAN
WILAYAH PERAIRAN LAUT DI INDONESIA DAN
PERMASALAHAN PEMANFAATAN LAUT)
Setelah mempelajari uraian materi dalam kegiatan ini serta mengerjakan tugastugas
yang terdapat di dalamnya diharapkan Anda dapat:
1. mengelompokkan organisme laut dan pemanfaatannya;
2. menyebutkan pemanfaatan perairan air laut dalam kehidupan;
3. menjelaskan pembagian wilayah perairan laut di Indonesia; dan
4. menjelaskan permasalahan dalam pemanfaatan laut.
1. Organisme Laut dan Pemanfaatannya
Anda tentu masih ingat, pada kegiatan sebelumnya Anda telah mempelajari
berbagai mineral perairan laut dan manfaatnya, sekarang pembahasan kita
lanjutkan tentang organisme laut dan pemanfaatannya. Banyak organisme
yang terdapat di laut, namun pada kegiatan ini kita batasi untuk mengupas
organisme laut jenis Plankton, Nekton dan Bentos.
a. Plankton
Plankton terdiri dari dua jenis yaitu fitoplankton (golongan tumbuh-tumbuhan) dan
zooplankton (golongan hewan).
1) Fitoplankton, adalah tumbuh-tumbuhan air yang berukuran kecil, ia melayanglayang
di air dan merupakan organisme laut yang menjadi makanan utama bagi
ikan-ikan laut
berukuran sedang
dan kecil. Ia mampu
m e m p r o d u k s i
makanannya sendiri
melalui proses
fotosintesis. Contoh
plankton ini yaitu Alga
merah banyak
terdapat di Laut
Merah, Alga biru
banyak terdapat di
Laut Tropik,
Dinophysis, Navicula
dan lain-lain.
Kegiatan Belajar 4
Gambar 20.
Fitoplankton (mamat Ruhimat, Ganesa Exact, p.130).
34
2) Zooplankton, adalah sebuah koloni (kelompok) yang terdiri dari berbagai-jenis
hewan kecil yang sangat banyak jumlahnya. Contoh zooplankton misalnya Copepoda,
Tomopteris, Arrow Wori, Jelly Fish (ubur-ubur) dan Crustace.
Gambar 21. Zooplankton (Mamat Ruhimat, Ganesa Exact,p.129)
Di samping menjadi makanan utama ikan, tumpukan bangkai plankton di laut
dangkal juga merupakan bahan dasar bagi terbentuknya mineral laut seperti
gas dan minyak bumi setelah mengalami proses panjang dalam jangka waktu
ribuan bahkan jutaan tahun.
b. Nekton
Nekton adalah hewan-hewan laut yang dapat bergerak sendiri ke sana ke mari seperti
ikan-ikan laut, reptil laut, mamalia laut, cumi-cumi dan lain-lain. Nekton merupakan
organisme laut yang sangat bermanfaat bagi manusia terutama untuk perbaikan gizi
dan peningkatan ekonomi. Tumpukan bangkai nekton merupakan bahan dasar bagi
terbentuknya mineral laut seperti gas dan minyak bumi setelah mengalami proses
panjang dalam jangka waktu ribuan bahkan jutaan tahun.
Gambar 22. Beberapa contoh jenis ikan laut.
Globigerina Pelegis Pleurobrachia
Beros Eudhospyramidata Segitiga Up
35
c. Bentos
Bentos adalah organisme yang hidup di dasar laut baik yang menempel pada pasir
maupun lumpur. Beberapa contoh bentos antara lain kerang, bulu babi, bintang laut,
cambuk laut, terumbu karang dan lain-lain.
Tubuh bentos banyak mengandung mineral kapur. Batu-batu karang yang biasa kita
lihat di pantai merupakan sisa-sisa rumah atau kerangka bentos. Jika timbunannya
sangat banyak rumah-rumah binatang karang ini akan membentuk Gosong Karang,
yaitu dataran di pantai yang terdiri dari batu karang. Selain Gosong Karang ada juga
Atol, yaitu pulau karang yang berbentuk cincin atau bulan sabit.
Batu-batu karang yang dihasilkan oleh bentos dapat dimanfaatkan untuk keperluan
penelitian, rekreasi, sebagai bahan bangunan dan lain-lain. Sedangkan zat kimia
yang terkandung dalam tubuh bentos bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk
permbuatan obat dan kosmetika.
Gambar 23. Beberapa jenis Bentos
2. Pemanfaatan Perairan Laut dalam Kehidupan
Sebagaimana perairan darat, perairan laut juga sangat bermanfaat bagi kehidupan kita.
Secara umum perairan laut dapat dimanfaatkan sebagai: sarana transportasi, usaha
perikanan, usaha pertambangan, sumber bahan baku obat-obatan dan kosmetika, sumber
energi, rekreasi serta pendidikan dan penelitian.
a. Sarana transportasi
Pemanfaatan perairan laut sebagai sarana transportasi sudah dikenal sejak jaman
nenek moyang dulu. Mereka memanfaatkan sarana transportasi laut untuk
kepentingan pindah tempat (mencari tempat tinggal baru), ekonomi dan lain-lain.
Karang penggali
Bryoros
Polikacta
Sipun kulida
Cambuk laut Kipas laut
Bintang laut
Trislakna
Holorhuris
Karang
lunak
Krunoid
Kerang
Alga kuralin
Karang bercabang
Ikan
Karang onal
Karang .........
..........................
Holuneda
Bulu babi
Kerang
terumpai
36
b. Usaha perikanan
Laut memiliki banyak jenis ikan dalam jumlah yang banyak pula. Oleh karena itu jika
potensi ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dapat meningkatkan kualitas gizi
serta perbaikan ekonomi.
c. Usaha pertambangan
Sebagaimana telah disebutkan, bahwa di dasar laut tersimpan mineral tambang
yang berupa gas dan minyak bumi. Oleh karena itu dapat dimanfaatkan sebagai
usaha pertambangan.
d. Usaha budi daya rumput laut
Perairan laut terutama di laut dangkal merupakan tempat yang sangat bagus untuk
usaha budi daya rumput laut. Selain sebagai sumber bahan makanan dan minuman,
unsur kimia yang terdapat di dalam rumput laut dapat dimanfaatkan sebagai bahan
baku pembuatan obat dan kosmetika.
e. Sumber bahan baku obat-obatan dan kosmetika
Berbagai unsur kimia terdapat dalam tubuh biota laut seperti zooplankton, nekton,
rumput laut dan lain-lain dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan
obat dan kosmetika.
f. Sumber Energi
Perbedaan suhu air laut, gelombang pasang surut dan angin di atas laut mempunyai
potensi jika dimanfaatkan sebagai sumber energi.
g. Rekreasi
Perairan laut rata-rata pemandangannya indah terutama di daerah pantai. Namun
tidak jarang kita temukan pemandangan indah yang terdapat di bawah laut, oleh
karena itu sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi.
h. Pendidikan dan Penelitian
Bagi para mahasiswa, ilmuwan serta peminat kelautan lainnya, laut merupakan
laboratorium yang dapat dijadikan sarana untuk melakukan pendidikan dan penelitian
di bidang ilmu kelautan (Oceanografi).
Bagaimana, apakah Anda dapat memahami uraian tadi, jika tidak silahkan
didiskusikan dengan teman-teman Anda atau ditanyakan pada guru Bina Anda.
Sekarang mari kita lanjutkan dengan mengupas yang lain.
3. Pembagian wilayah perairan laut di Indonesia
Ada tiga hal yang akan dikupas dalam masalah ini yaitu Batas Laut Nusantara, Batas
Landas Kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusive (ZEE).
Indonesia disebut negara maritim, maksudnya Indonesia sebagai negara kepulauan yang
sebagian besar wilayahnya terdiri atas laut. Dengan demikian secara administratif kita
memiliki kekhasan dalam hal batas-batas wilayah negara. Hal ini berbeda dengan negaranegara
yang terletak di daratan yang hanya memiliki satu jenis batas negara yaitu batas
teritorial yang langsung berbatasan dengan negara lain di sekitarnya.
37
Tentang batas perairan suatu negara telah disepakati oleh negara-negara yang tergabung
dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sesuai dengan hasil Konferensi Hukum Laut
Internasional yang telah disepakati, Indonesia memiliki tiga batas wilayah laut yaitu Batas
Laut Teritorial, Batas Landas Kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
a. Batas Laut Teritorial
Laut Nusantara merupakan laut yang berada di antara pulau-pulau yang dibatasi
oleh garis dasar pulau tersebut. Sedangkan Batas Laut Teritorial merupakan batas
kedaulatan penuh negara Indonesia artinya negara-negara lain tidak diperbolehkan
memasuki wilayah ini tanpa izin negara kita. Namun demikian Indonesia juga
menyediakan jalur pelayaran sebagai prasarana lalu lintas damai. Di jalur ini Indonesia
mempunyai hak penuh untuk memanfaatkan sumberdaya yang terkandung di
dalamnya.
Batas Laut Teritorial ini ditarik sejauh 12 mil laut dari garis pantai yang terjauh menjorok
ke laut (1 mil laut = 1,852 km).
Penentuan titik pantai yang dijadikan dasar untuk melakukan pengukuran adalah
dengan mencari garis pantai yang paling jauh menjorok ke laut. Setelah ketemu
kemudian pada garis itu dicari rata-rata pada saat air pasang dengan saat air surut.
Garis ini disebut garis dasar. Dari garis dasar inilah kemudian diukur sejauh 12 mil
ke laut untuk menentukan Batas Laut Teritorial.
b. Batas Landas Kontinen
Landas Kontinen (Continental Shelf) adalah bagian dari benua yang terendam oleh
air laut. Untuk menentukan apakah dasar laut merupakan kelanjutan dari suatu benua,
biasanya dilihat dari struktur batuan pembentuknya (kondisi geologi). Yang paling
mudah diamati, landas kontinen memiliki kedalaman tidak boleh lebih dari 150 meter.
Sedangkan Batas Landas Kontinen merupakan batas dasar laut yang sumberdaya
alamnya dapat dikelola oleh negara yang bersangkutan.
Batas Landas Kontinen diukur dari garis dasar ke arah luar paling jauh 200 mil laut.
Jika terdapat 2 negara yang berdampingan dalam satu landas kontinen dengan jarak
yang kurang dari 200 mil, maka untuk menentukan batas landas kontinen bagi kedua
negara tersebut dilakukan dengan cara membagi dua wilayah tersebut yang sama
jauhnya dari garis pantai masing-masing.
Negara kita terletak pada 2 landas kontinen (landas kontinen Asia di bagian barat
dan landas kontinen Australia di bagian timur), maka baik batas Indonesia dengan
Malaysia dan Thailand (di bagian barat) serta Indonesia dengan Australia (di bagian
timur) keduanya menggunakan Batas Landas Kontinen.
Batas Landas Kontinen Indonesia dengan Malaysia dan Thailand di selat Malaka,
Batas Landas Kontinen Indonesia dengan Australia di selat Arafuru. Indonesia memiliki
hak penuh untuk mengelola sumber alam yang terkandung di dasar laut yang masih
dalam wilayah Batas Landas Kontinen dengan tetap menghormati dan tanpa
mengganggu jalur lalu lintas pelayaran damai. Hal lain yang perlu diindahkan dan
dilindungi adalah kepentingan-kepentingan yang menyangkut masalah: pertahanan
keamanan, perhubungan, telekomunikasi dan transmisi listrik bawah laut, perikanan,
penelitian ilmiah dan cagar alam.
38
c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah daerah-daerah yang berbatasan dengan laut
bebas seperti sebelah selatan pulau Jawa dan sebelah barat pulau Sumatera yang
berbatasan dengan Samudera Hindia atau Maluku Utara yang berbatasan dengan
Samudera Pasifik.
ZEE diukur sejauh 200 mil laut dari garis pantai yang paling jauh menjorok ke laut
(garis dasar). Di wilayah ini Indonesia memiliki hak dan kesempatan yang pertama
untuk mengelola sumber daya alam yang terdapat di dalamnya dengan tanpa
mengganggu jalur lalu lintas damai yang terdapat di wilayah tersebut.
Di luar ZEE adalah laut bebas yang siapapun boleh memanfaatkannya sepanjang ia
mampu.
4. Berbagai Permasalahan yang Dihadapi dalam Memanfaatkan
Perairan Laut
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pemanfaatan perairan laut.
Di antara berbagai permasalahan tersebut antara lain: masih terbatasnya sarana
pelayaran, potensi laut yang belum dikelola secara maksimal serta sarana perikanan
laut yang umumnya masih sederhana.
a. Masih terbatasnya sarana pelayaran
Sebagaimana telah kita ketahui negara kita merupakan negara kepulauan yang terdiri
dari hampir 17.000 pulau besar dan kecil serta sebagian besar wilayahnya terdiri
dari wilayah perairan. Dengan demikian diperlukan sarana pelayaran yang mencukupi
untuk menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya agar potensi lautnya dapat
dimanfaatkan secara maksimal. Namun pada kenyataannya sarana tersebut masih
terbatas (baik sarana yang dimiliki PT. Pelni maupun pengusaha lainnya) sehingga
hal ini merupakan kendala (masalah).
b. Potensi laut belum dimanfaatkan secara maksimal
Terbatasnya sarana pelayaran yang ada serta fasilitas-fasilitas pendukung yang
diperlukan, menyebabkan potensi laut yang ada di tanah air belum dapat
dimanfaatkan secara maksimal. Padahal laut kita memiliki potensi yang sangat besar,
baik potensi yang berupa ikan, bahan tambang maupun mineral lainnya. Keterbatasan
lainnya dalam bentuk kemampuan dan keterampilan Sumber Daya Manusianya
(SDM). Sebagai contoh akibat permasalahan SDM potensi laut kita yang berupa
ikan banyak dicuri oleh kapal-kapal nelayan asing. Dalam operasinya kapal mereka
berbendera Indonesia dengan menggunakan Surat Ijin Penangkapan Ikan Aspal
(Asli tapi Palsu).
39
c. Sarana perikanan laut yang umumnya masih sederhana
Sarana perikanan laut (baik yang berupa sarana penangkapan, pengolahan serta
penyimpanan) kebanyakan masih sederhana. Kapal-kapal penangkap ikan yang
dilengkapi dengan sarana modern jumlahnya masih sangat terbatas, hal ini tidak
sesuai dengan potensi laut yang kita miliki. Kapal penangkap ikan yang modern
telah dilengkapi dengan radar sebagai sarana untuk berhubungan dengan satelit
maritim guna mendeteksi tempat-tempat berkumpulnya ikan. Selain itu di dalam kapal
jenis ini juga dilengkapi sarana modern guna mengolah dan menyimpan hasil
tangkapan. Dengan demikian hasil tangkapan siap dipasarkan, atau bahkan kapal
dapat langsung berlayar menuju negara tempat tujuan ekspor.
Bagaimana apakah Anda dapat memahami uraian materi pada kegiatan 4 ini, jika belum
silahkan Anda pelajari sekali lagi. Jika sudah silahkan Anda menjawab tugas berikut ini
pada buku latihanmu atau kertas ulanganmu.
40
KEGIATAN 4
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan menuliskan salah satu huruf di depan
jawaban yang paling tepat.
1. Ikan merupakan organisme laut jenis ....
a. Fitoplankton
b. Zooplankton
c. Nekton
d. Bentos
2. Tumbuhan yang hidupnya melayang-layang di air laut dan menjadi makanan utama bagi
ikan-ikan ukuran kecil dan menengah merupakan organisme laut dari jenis ....
a. Fitoplankton
b. Zooplankton
c. Nekton
d. Bentos
3. Sedangkan ubur-ubur (Jelly fish) merupakan organisme laut jenis ....
a. Fitoplankton
b. Zooplankton
c. Nekton
d. Bentos
4. Batu karang yang dapat kita saksikan di pantai-pantai maupun di laut merupakan batuan
yang dihasilkan oleh organisme laut jenis ....
a. Fitoplankton
b. Zooplankton
c. Nekton
d. Bentos
5. Air laut bergerak sesuai dengan arah perjalanan ....
a. angin
b. matahari
c. plankton
d. ombak
6. Pada prinsipnya kapal besar sekalipun tidak mau berbenturan langsung dengan ombak
dalam perjalanan pelayarannya. Hal ini dimaksudkan untuk....
a. menjaga keselamatan
b. mempercepat laju perjalanan
c. menjaga kenyamanan penumpang
d. ketiganya (a, b, dan c) benar
41
7. Bagi para nelayan yang menggunakan kapal modern, informasi tentang gerakan air laut
terutama digunakan untuk ....
a. mendeteksi tempat berkumpulnya berbagai jenis ikan,
b. mengatur laju kecepatan kapal,
c. menganalisis besar gelombang,
d. mendeteksi tempat beradanya karang laut.
8. Contoh negara yang telah memanfaatkan gerakan air laut untuk pembangkit tenaga
listrik adalah ....
a. Amerika
b. Inggris
c. Belanda
d. Rusia.
9. Ujicoba pemanfaatan gerakan air laut untuk pembangkit tenaga listrik di Indonesia
dilakukan di ....
a. Selat Sunda
b. Selat Bali
c. Selat Arafuru
d. Selat Makasar.
10. Tumpukan bangkai Plankton dan Nekton merupakan bahan baku bagi terbentuknya
mineral laut yang berupa ....
a. minyak bumi
b. gas
c. mutiara
d. minyak dan gas.
11. Menurut ketentuan yang disepakati oleh negara-negara anggota PBB, batas laut teritorial
suatu negara adalah sejauh ....
a. 10 mil
b. 12 mil
c. 16 mil
d. 18 mil.
12. Batas Landas Kontinen adalah merupakan batas ....
a. permukaan laut
b. dasar laut
c. permukaan dan dasar laut
d. kekayaan laut.
13. Yang dimaksud dengan Zona Ekonomi Eksklusif adalah ....
a. laut lepas yang hanya negara tertentu saja yang dapat memanfaatkan daerah itu
b. kawasan bebas nuklir
c. laut lepas yang siapa saja dapat memanfaatkan daerah itu
d. laut bebas yang hanya dapat dilayari oleh siapa saja.
42
14. Pencurian ikan oleh kapal asing yang sering terjadi di perairan Indonesia terutama
disebabkan oleh lemahnya ....
a. pengawasan
b. manajemen
c. peralatan yang dimiliki
d. ketiganya (a, b dan c) benar.
15. Zona Ekonomi Eksklusif berbatasan langsung dengan ....
a. negara lain
b. laut bebas
c. pulau lain
d. benua lain.
43
PENUTUP
Syukur Alhamdulillah, dan selamat Anda telah selesai mempelajari modul tentang Perairan
Darat dan Laut ini. Belajar Anda dikatakan sukses bila Anda telah mengerjakan tugas maupun
tes mandiri yang terdapat di setiap akhir kegiatan yang ada di modul ini. Adapun materi
penting yang telah Anda pelajari pada kegiatan 1, 2, 3, dan 4 adalah tentang perairan darat
dan laut. Perairan darat: lapisan air, danau, rawa, air tanah, sungai, daerah aliran sungai
(DAS) dan pemanfaatan perairan darat. Sedangkan perairan laut meliputi: jenis dan
persebaran perairan laut, mengukur kedalaman laut, gerakan air laut, pemanfaatan gerakan
air laut, mineral perairan laut dan pemanfaatannya, organisme periaran laut dan
pemanfaatannya, pemanfaatan perairan laut serta wilayah perairan laut Indonesia.
Sekarang silahkan Anda bertanya kepada diri Anda sendiri, sudahkah Anda memahami
seluruh materi yang telah Anda pelajari, jika masih ada yang belum Anda pahami silahkan
Anda pelajari sekali lagi, jangan malu-malu berdiskusi dengan teman, bertanya pada guru
Pamong atau guru Bina. Setelah Anda merasa telah memahami seluruh materi yang ada di
modul ini jangan lupa meminta Tes Akhir Modul (TAM) kepada guru Binamu. Anda dinyatakan
berhasil bila sedikitnya 75% jawaban Anda pada TAM benar.
Semoga apa yang telah Anda pelajari dari modul ini bermanfaat, untuk lebih mendalami
materi ini silahkan Anda pelajari buku-buku grografi yang membahas tentang perairan darat
dan laut maupun buku-buku lain yang sesuai.
Silahkan Anda untuk mempelajari modul berikutnya.
Sekian dan terima kasih semoga Anda berhasil!
44
KEGIATAN 1
1. a 6. b 11. d
2. d 7. d 12. c
3. c 8. b 13. d
4. b 9. d 14. a
5. a 10. a 15. a
KEGIATAN 2
1. b 6. a 11. a
2. d 7. c 12. b
3. c 8. a 13. d
4. b 9. b 14. c
5. c 10. d 15. a
KEGIATAN 3
1. b 6. a 11. d
2. a 7. d 12. a
3. d 8. a 13. c
4. d 9. b 14. a
5. c 10. c 15. c
KEGIATAN 4
1. c 6. d 11. b
2. a 7. a 12. b
3. b 8. c 13. c
4. d 9. b 14. d
5. a 10. d 15. b
45
Air freatik: air permukaan.
Air Artesis: air tanah yang berasal dari air tanah dalam.
Air turbir: air tanah yang tersimpan di dalam batuan sedimen.
Atmosfer: lapisan udara.
Atol: pulau karang yang berbentuk seperti cincin atau bulan sabit.
Basin: cekungan.
Drainage area: daerah aliran sungai (DAS).
Fitoplankton: jenis tumbuh-tumbuhan yang melayang-layang di air laut serta menjadi makanan
pokok ikan-ikan yang berukuran kecil dan sedang.
Glasial: pencairan es karena erosi.
Hidrologi: ilmu yang mempelajari tata air di daratan.
Hidrosfer: lapisan air yang menutupi bumi.
Impermeable: batuan yang tidak tembus air.
Ingressi: penurunan tanah.
Kaldera (Maar): danau yang terdapat di kawah gunung.
Karst (doline): batuan kapur.
Kondensasi: pengembunan.
Laut Ingressi: laut yang terjadi karena penurunan tanah.
Laut Regressi: laut yang permukaannya menyempit.
Laut Transgressi: laut yang permukaannya meluas.
Pasang surut: perubahan naik turunnya permukaan air laut akibat gaya tarik bulan dan
matahari.
Pasang perbani: pasang surut terendah permukaan air laut (terjadi pada tanggal 7 dan 21
Hijiriyah).
Pasang purnama: pasang surut tertinggi permukaan air laut (terjadi pada tanggal 1
dan 14 Hijiriyah).
Tsunami: gelombang besar yang terjadi akibat adanya gempa di dasar laut.
Zona Abysal: wilayah laut sangat dalam.
Zona Bathyal: wilayah laut dalam.
Zona Neritik: wilayah pantai.
Zooplankton: plankton dari jenis hewan-hewan kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Mamat Ruhimat Drs., Bambang Utoyo Drs., Penuntun Belajar Geografi 1, untuk SMU
Kelas I, Bandung: Ganesa Exact, 1996.
Moh. Ma’mur Drs., Omi Kartawidjaja Dra., Penuntun Belajar Geografi untuk SMA,
Bandung: Ganesa Exact, 1986.
Tim Geografi, Pelajaran Geografi, untuk SMU Kelas I, Jakarta: Yudistiro, 1999.
Tim MGMP Geografi SMA DKI Jakarta, Geografi, untuk SMA (Program Inti), Jakarta:
(TP), 1990.
Wardiyatmoko dan Eka Sudarba, Buku Pelajaran SMA: Geografi, Jakarta: Erlangga,
1992.
Syukran atas Makalahnya...
BalasHapussama-sama mas jabbar
BalasHapus